
Hell is Us = Menjelajahi Kegelapan Diri dan Dunia
Hell is Us adalah sebuah game aksi-petualangan yang dikembangkan oleh studio Rogue Factor dan diterbitkan oleh Nacon. Pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2022, game ini langsung mencuri perhatian karena pendekatan uniknya terhadap genre action dan eksplorasi. Dengan latar dunia semi-terbuka dan pendekatan naratif yang penuh teka-teki, Hell is Us bukan hanya sekadar permainan, tetapi sebuah pengalaman filosofis tentang konflik, penderitaan, dan pencarian jati diri.

- Latar Belakang dan Pengembangan Game
Rogue Factor, yang sebelumnya dikenal lewat proyek-proyek seperti Mordheim: City of the Damned, menghadirkan Hell is Us sebagai proyek ambisius mereka berikutnya. Game ini dipimpin oleh Jonathan Jacques-Belletête, direktur kreatif terkenal yang pernah bekerja pada proyek-proyek besar seperti Deus Ex: Human Revolution dan Deus Ex: Mankind Divided. Dengan pengalamannya, Jonathan membawa sentuhan artistik dan tema eksistensial yang mendalam ke dalam Hell is Us.
Hell is Us dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5, yang memungkinkan visual yang memukau, pencahayaan realistis, dan lingkungan yang sangat detail. Fokus utama mereka adalah menciptakan dunia yang tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga penuh misteri dan atmosfer suram yang kuat.

- Premis Cerita: Sebuah Negeri Tanpa Nama
Cerita Hell is Us mengambil tempat di sebuah negara fiktif yang sedang dilanda perang saudara berkepanjangan. Namun, perang itu bukan satu-satunya masalah. Negara ini juga menghadapi ancaman supranatural misterius yang disebut sebagai “Fenomena”, sebuah kekacauan tak terlihat yang melahirkan makhluk-makhluk menyeramkan dan kekuatan-kekuatan tak dapat dijelaskan. Dunia menjadi kacau, batas antara realitas dan mimpi buruk mulai kabur.
Pemain mengambil peran sebagai seorang pria tanpa nama, seorang veteran militer yang kembali ke negara asalnya setelah bertahun-tahun berada di luar negeri. Dia tak hanya kembali untuk mencari asal-usul dirinya, tetapi juga mencoba mengungkap misteri gelap yang menyelimuti tanah kelahirannya. Dalam perjalanannya, pemain akan menghadapi keputusan sulit, makhluk-makhluk aneh, dan kenyataan pahit tentang kemanusiaan.

- Gameplay: Eksplorasi, Pertarungan, dan Ketegangan
3.1 Tanpa Navigasi Tradisional
Salah satu fitur unik dalam gameplay Hell is Us adalah ketiadaan peta atau penanda misi tradisional. Pemain didorong untuk menjelajahi dunia secara organik dan menggunakan insting serta pengamatan lingkungan untuk menemukan petunjuk. Pendekatan ini menciptakan imersi yang lebih dalam dan menantang pemain untuk benar-benar menyatu dengan dunia permainan.
3.2 Pertarungan Melee vs Entitas Misterius

Pertempuran dalam game ini sebagian besar menggunakan senjata melee, seperti pedang dan kapak, yang dirancang khusus untuk melawan entitas supernatural. Senjata tersebut tidak hanya memiliki fungsi fisik, tetapi juga memiliki resonansi metafisik yang dapat mempengaruhi makhluk-makhluk aneh di dunia tersebut.
Berbeda dengan game aksi pada umumnya yang penuh dengan senjata api dan ledakan, Hell is Us mengambil pendekatan yang lebih sunyi dan personal. Pertarungan terasa seperti ritual, bukan sekadar bentrokan fisik.
3.3 Interaksi Sosial dan Moral Ambiguity

Selain bertarung, pemain akan berinteraksi dengan karakter-karakter misterius yang juga berjuang menghadapi Fenomena. Banyak dari mereka memiliki agenda tersembunyi, dan pemain harus memutuskan siapa yang bisa dipercaya. Keputusan ini akan memengaruhi jalannya cerita dan akhir permainan. Tidak ada pilihan yang benar atau salah — hanya konsekuensi.
- Dunia yang Penuh Simbolisme dan Interpretasi
Dunia dalam Hell is Us dirancang dengan simbolisme berat. Kota-kota yang hancur, reruntuhan, dan lingkungan alam liar semuanya mewakili konflik internal tokoh utama. Dalam banyak hal, dunia luar adalah cerminan dari neraka batin yang sedang dialami tokoh utama.
Setiap makhluk supranatural dalam game bukan hanya musuh, tetapi simbol dari trauma, dosa, dan penyesalan. Pemain sering dihadapkan pada teka-teki moral dan simbol-simbol budaya yang menantang persepsi.

- Tema Utama: Neraka adalah Kita Sendiri
Judul Hell is Us bukan tanpa makna. Secara harfiah bisa diartikan sebagai “Neraka adalah Kita Sendiri”, yang merupakan pernyataan filosofis mendalam. Ini mengacu pada kutipan terkenal dari Jean-Paul Sartre dalam drama No Exit: “Hell is other people.” Namun dalam konteks game ini, neraka tidak datang dari orang lain, tetapi dari dalam diri sendiri — rasa bersalah, trauma masa lalu, kebencian, dan kekosongan batin.
Game ini mencoba menyampaikan bahwa konflik eksternal (seperti perang) hanyalah manifestasi dari konflik internal manusia. Ketika manusia tidak mampu berdamai dengan dirinya, ia menciptakan neraka bagi dirinya sendiri dan sekitarnya.

- Gaya Visual dan Suasana
Hell is Us menggunakan palet warna yang muram, dengan kabut tebal, pencahayaan redup, dan langit yang gelap sebagai elemen konstan. Visualnya membangkitkan perasaan tidak nyaman dan ketidakpastian. Dunia terasa sepi, tapi sekaligus penuh dengan rasa ancaman.
Arsitektur dalam game mencerminkan masa lalu yang berantakan dan masa depan yang tidak pasti. Perpaduan antara reruntuhan modern dan artefak kuno menciptakan atmosfer yang tidak dapat diprediksi. Banyak tempat terasa sakral, seperti kuil atau tempat ritual, meskipun penuh bahaya.
- Musik dan Suara: Elemen Emosional yang Mengikat
Soundtrack dalam Hell is Us sangat minimalis, sering kali menggunakan suara latar alam seperti angin, suara gemuruh, atau langkah kaki. Musik hanya muncul pada momen-momen penting, menciptakan dampak emosional yang besar.

Efek suara makhluk-makhluk supernatural dirancang untuk menciptakan rasa takut dan ketegangan. Beberapa makhluk tidak terlihat, hanya terdengar melalui suara-suara berbisik atau geraman samar. Hal ini membuat pemain terus waspada dan cemas.
- Spekulasi dan Ekspektasi Komunitas
Meski saat ini belum banyak detail tentang tanggal rilis resmi dan platform final, komunitas gamer telah menyambut Hell is Us dengan antusias. Banyak yang berharap game ini akan menjadi penerus spiritual dari game-game dengan pendekatan naratif kuat seperti Silent Hill, Control, atau Death Stranding.
Diskusi di forum-forum seperti Reddit dan Discord menunjukkan bahwa para pemain tertarik dengan tema eksistensial dan desain dunia yang non-linear. Banyak pula yang berspekulasi bahwa game ini akan memiliki multiple endings tergantung pilihan pemain.

- Apakah Hell is Us Akan Menjadi Game Revolusioner?
Dari apa yang telah diungkap, Hell is Us tampaknya berani mengambil jalur yang berbeda dari game-game mainstream. Ia tidak berfokus pada aksi cepat atau loot grind, melainkan pada pengalaman personal, atmosfer, dan narasi simbolis.
Jika Rogue Factor berhasil mengeksekusi visi mereka dengan baik, Hell is Us bisa menjadi game yang dikenang sebagai salah satu game paling filosofis dan emosional dalam dekade ini. Sebuah game yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pemain untuk merenung.

- Penutup: Neraka Tidak Jauh, Mungkin di Dalam Diri Kita
Hell is Us adalah cermin gelap dari dunia yang kita tinggali. Ia mengajak kita masuk ke dalam wilayah yang jarang disorot oleh game-game lain: wilayah batin manusia yang terluka dan terasing. Dalam dunia yang penuh perang dan kegelapan, game ini menyampaikan pesan bahwa kebenaran, penderitaan, dan bahkan neraka sendiri bisa saja berasal dari kita — bukan dari luar.
Dan jika benar neraka adalah kita, maka satu-satunya cara untuk keluar darinya adalah menghadapi siapa kita sebenarnya.
