
Chasm – Petualangan Roguelike dalam Dunia Pixel Art yang Terbentuk Acak
Pendahuluan
Chasm adalah game aksi-petualangan 2D bergaya Metroidvania, yang dikembangkan oleh studio indie Bit Kid, Inc. dan pertama kali dirilis pada 2018. Dengan dunia pixel art yang menawan, sistem map yang dihasilkan secara prosedural, serta gameplay eksplorasi klasik, Chasm menghadirkan kombinasi antara nostalgia dan inovasi.
Di tengah kebangkitan genre Metroidvania di dunia game modern, Chasm mengambil pendekatan yang unik: menawarkan peta dungeon yang berbeda untuk setiap pemain, menjanjikan pengalaman bermain yang segar tiap kali dimainkan ulang. Tapi apakah pendekatan ini sukses membawa sesuatu yang baru ke genre yang sudah padat pesaing?
Cerita: Ksatria Muda dan Desa yang Hilang
Chasm mengisahkan tentang seorang rekrutan muda dari Guildean Kingdom yang ditugaskan untuk menyelidiki gangguan dari sebuah desa tambang bernama Karthas. Saat tiba, ia mendapati desa itu telah ditinggalkan. Penduduknya menghilang, dan sesuatu yang kelam tengah bersembunyi jauh di dalam tambang.
Sebagai sang protagonis tanpa nama, pemain akan memulai petualangan ke dalam kedalaman bawah tanah untuk menyelamatkan para penduduk yang diculik dan mengungkap misteri di balik kejadian aneh tersebut. Ceritanya tidak terlalu kompleks, namun cukup untuk memotivasi eksplorasi. Melalui catatan, dialog, dan detail lingkungan, Chasm perlahan membangun dunia fantasi yang gelap dan penuh rahasia.
Gameplay: Metroidvania dengan Sentuhan Prosedural
Chasm memadukan elemen klasik Metroidvania—eksplorasi non-linear, kemampuan yang membuka area baru, dan peta yang saling terhubung—dengan sistem prosedural generation, di mana tata letak ruang bawah tanah (dungeon) dibentuk secara semi-acak berdasarkan seed unik tiap permainan.
Artinya, meskipun dunia secara umum mengikuti struktur yang sama (area tertentu akan tetap muncul dalam urutan tertentu), namun tata letak ruangan dan isi di dalamnya berbeda tiap kali kamu bermain. Hal ini menciptakan rasa petualangan yang segar dan personal.
Fitur utama gameplay meliputi:
- Eksplorasi non-linear dengan sistem backtracking, khas Metroidvania.
- Combat berbasis timing, dengan berbagai senjata seperti pedang, pisau, cambuk, kapak, dan sihir.
- Platforming presisi, di mana lompatan dan refleks sangat penting.
- Sistem loot dan inventaris, dengan banyak gear dan upgrade.
- Quest menyelamatkan penduduk, yang akan membuka layanan baru di desa.
Saat menyelamatkan penduduk, mereka akan kembali ke desa dan membuka akses ke toko senjata, penyihir, tukang besi, dan lainnya. Ini memberikan rasa progresi yang terasa bermakna.
Dunia dan Desain Seni
Secara visual, Chasm sangat menarik bagi penggemar pixel art retro. Game ini memiliki animasi karakter yang halus, lingkungan yang atmosferik, serta desain musuh yang unik dan bervariasi.
Setiap area memiliki tema sendiri—mulai dari tambang gelap, reruntuhan magis, hutan bawah tanah, hingga kastil mengerikan. Lingkungannya digambar dengan teliti dan penuh detail kecil, menciptakan rasa tempat yang hidup dan menyeramkan sekaligus.
Soundtrack-nya juga patut diapresiasi. Musik latar mengiringi suasana dengan nada misterius, melankolis, atau tegang sesuai area yang dijelajahi. Efek suara saat bertarung dan menjelajah juga solid, memperkuat rasa petualangan klasik.
Kelebihan Chasm
1. Penggabungan Roguelike dan Metroidvania
Kombinasi sistem prosedural dengan struktur Metroidvania jarang dilakukan secara sukses. Chasm adalah contoh yang cukup berhasil, memberikan pemain rasa eksplorasi yang unik dalam setiap permainan.
2. Kontrol Responsif dan Pertarungan Taktis
Meski sederhana, pertarungan di Chasm membutuhkan ketepatan waktu dan strategi. Setiap musuh memiliki pola serangan sendiri, dan kamu harus belajar menghindar serta menyerang dengan sabar.
3. Progresi yang Memuaskan
Setiap kali menyelamatkan NPC atau membuka area baru, dunia terasa berkembang. Upgrade kemampuan seperti wall jump, air dash, dan grapple hook membuka akses ke lokasi tersembunyi, menambah motivasi eksplorasi.
4. Estetika Pixel Art Berkualitas Tinggi
Chasm adalah contoh indah dari bagaimana pixel art bisa menciptakan atmosfer mendalam. Dunia game ini benar-benar terasa seperti petualangan era 90-an, namun dengan sentuhan modern.
Kekurangan Chasm
1. Kurangnya Variasi dalam Tata Letak
Meskipun secara teknis prosedural, desain level tetap dibangun dari kumpulan ruangan-ruangan yang telah dirancang sebelumnya. Ini membuat dunia terasa familiar setelah beberapa kali bermain ulang.
2. Cerita Kurang Mendalam
Meski premisnya menarik, narasi Chasm tidak berkembang jauh. Karakter utama tidak banyak berevolusi, dan tidak ada konflik moral atau twist besar yang membuat cerita menonjol.
3. Beberapa Area Terasa Hampa
Beberapa ruangan terasa kosong atau tidak terlalu berarti selain menjadi jalan penghubung. Ini bisa membuat eksplorasi kadang terasa repetitif atau kurang rewarding.
Kesimpulan
Chasm adalah game Metroidvania yang penuh potensi dan pesona, menawarkan petualangan penuh aksi dalam dunia pixel art yang berubah setiap kali dimainkan. Meskipun tidak sempurna, ia menyuguhkan kombinasi menyenangkan antara eksplorasi klasik dan pendekatan modern berbasis prosedural.
Bagi penggemar genre Metroidvania, pixel art, dan aksi platformer, Chasm bisa menjadi pengalaman yang layak dicoba. Ia tidak menawarkan cerita sinematik besar atau sistem pertarungan super kompleks, tetapi ia tahu persis siapa dirinya—sebuah petualangan sederhana namun penuh keindahan dan tantangan.