
Destiny 2: Forsaken – Kebangkitan Baru dalam Jagat Destiny
Pendahuluan
Pada 4 September 2018, Bungie merilis ekspansi besar ketiganya untuk Destiny 2 yang diberi judul Forsaken. Bagi banyak pemain, Forsaken bukan sekadar tambahan konten—ia adalah penebusan atas berbagai kritik yang dilayangkan sejak Destiny 2 diluncurkan. Dengan membawa cerita yang lebih gelap, mekanik baru, dan zona eksplorasi segar, Forsaken menandai babak penting dalam evolusi Destiny 2 sebagai looter-shooter MMO yang terus tumbuh.
Ekspansi ini memperkenalkan kisah balas dendam, kematian, dan pengkhianatan, menjadikan Forsaken sebagai titik balik emosional dan mekanikal yang menghidupkan kembali minat banyak pemain veteran.
Plot Utama: Kematian yang Mengubah Segalanya
Cerita Forsaken dimulai dengan kejadian yang menguncang dunia Destiny: kematian Cayde-6, salah satu karakter paling dicintai dalam franchise ini. Saat menjalani misi untuk mengatasi kerusuhan di penjara Prison of Elders, Cayde dan pemain (Guardian) menghadapi serangan besar dari tahanan yang melarikan diri. Namun, dalam sebuah pengkhianatan tragis, Cayde dibunuh oleh Uldren Sov, pangeran dari Awoken, yang terlihat dikendalikan oleh kekuatan misterius.
Kematian Cayde bukan hanya simbolis, tapi menjadi pemicu emosional yang membawa pemain dalam perjalanan balas dendam, menyusuri wilayah baru bernama Tangled Shore dan menghadapi delapan baron tangguh yang menjadi anak buah Uldren.
Kisah Forsaken tampil lebih kelam dan personal, berbeda dari nuansa epik yang biasa ditawarkan Destiny. Pemain benar-benar menjadi karakter dalam cerita, merasakan kehilangan, kemarahan, dan keinginan untuk membalas dendam.
Zona Baru: Tangled Shore dan Dreaming City
Forsaken menghadirkan dua area besar dan penuh misteri:
1. Tangled Shore
Wilayah ini merupakan tempat para penjahat, bajak laut, dan sisa-sisa peradaban bersarang. Tampilan semi-ruang angkasa dengan reruntuhan kapal dan bangunan tua memberikan atmosfer gritty dan lawless. Di sini, kamu memburu delapan baron—masing-masing dengan gaya bertarung unik, mulai dari balapan dengan Rider hingga pertarungan gaya arena bersama Trickster.
2. The Dreaming City
Setelah menyelesaikan kampanye utama, kamu akan membuka Dreaming City, sebuah lokasi yang benar-benar berbeda. Kota ini adalah kuil sakral Awoken yang penuh rahasia, teka-teki, dan sihir. Inilah tempat yang menjadi pusat konten endgame, seperti raid “Last Wish”, yang dianggap salah satu raid terbaik dalam sejarah Destiny.
Dreaming City juga memiliki siklus tiga minggu yang berubah secara dinamis, memperkenalkan aktivitas dan rahasia baru seiring waktu. Konsep zona endgame ini menjadi inovasi penting, mendorong eksplorasi jangka panjang dan komunitas untuk bekerja sama dalam memecahkan misteri.
Mode Baru: Gambit
Salah satu fitur utama Forsaken adalah mode hybrid PvE/PvP bernama Gambit. Dalam mode ini, dua tim bersaing secara tidak langsung dalam membunuh musuh (PvE) dan menyetor “motes” untuk memanggil bos. Namun twist-nya, satu pemain dari masing-masing tim bisa “menginvasi” tim lawan dan membunuh mereka dalam PvP, memperlambat progres mereka.
Gambit mendapat pujian karena menggabungkan dua elemen utama Destiny—PvE dan PvP—dalam satu mode yang seru dan penuh strategi. Ini adalah gebrakan besar yang menyegarkan, terutama bagi pemain yang ingin merasakan tantangan ganda.
Sistem dan Perubahan Gameplay
Forsaken juga membawa banyak perubahan mendasar dalam sistem gameplay Destiny 2:
- Kembalinya sistem slot senjata klasik: Pemain kini bisa menempatkan senjata jenis shotgun atau sniper di lebih dari satu slot, memberikan fleksibilitas dan pilihan gaya bermain.
- Modifikasi subclass: Subclass mendapatkan peningkatan dan cabang baru yang membuka kemampuan Ultimate (Super) tambahan, memperluas variasi build dan taktik.
- Loot system yang lebih rewarding: Drop rate, random roll senjata, dan sistem pencarian loot kembali seperti pada Destiny pertama, membuat grind terasa lebih memuaskan.
Semua ini menjadikan Forsaken sebagai pengalaman Destiny yang lebih kompleks dan bertenaga, memadukan looting yang menyenangkan dengan sistem RPG yang lebih matang.
Kelebihan Forsaken
- Cerita emosional dan berani: Keputusan membunuh Cayde-6 membuat narasi terasa lebih personal dan kuat.
- Zona eksplorasi luar biasa: Dreaming City adalah mahakarya desain yang terus memberi kejutan.
- Mode Gambit inovatif: Menyatukan PvE dan PvP dengan sempurna.
- Konten endgame melimpah: Raid, aktivitas mingguan, dan lore tersembunyi memperpanjang umur permainan.
- Perubahan sistem menjawab kritik pemain lama: Bungie mendengar komunitas dan memberikan peningkatan nyata.
Kekurangan Forsaken
- Kurva kesulitan tinggi bagi pemain baru: Banyak fitur endgame bisa terasa membingungkan tanpa pemahaman dasar.
- Cerita Uldren kurang eksplorasi mendalam: Motivasinya terkesan kabur sampai akhir ekspansi.
- Harga dan syarat kepemilikan DLC sebelumnya: Pemain harus punya dua ekspansi sebelumnya untuk mengakses Forsaken, yang menyulitkan bagi pendatang baru.
Kesimpulan
Destiny 2: Forsaken adalah kebangkitan sejati bagi waralaba Destiny. Dengan cerita yang penuh emosi, desain dunia yang fantastis, dan sistem gameplay yang diperbaiki secara menyeluruh, Forsaken berhasil mengembalikan kepercayaan komunitas Destiny dan mengukuhkan Bungie sebagai pengembang yang siap berubah.
Bagi penggemar looter-shooter, MMO ringan, atau sekadar penikmat narasi balas dendam yang epik, Forsaken menawarkan pengalaman yang padat, memikat, dan layak dikenang.