
Delapan tahun setelah perilisannya, Destiny 2 tetap berdiri sebagai salah satu game looter-shooter paling dominan di dunia. Di tahun 2025, game buatan Bungie ini memasuki titik krusial dalam sejarah panjangnya dengan ekspansi monumental: The Final Shape. Ekspansi ini menjadi penutup dari saga “Light and Darkness” yang telah dibangun sejak Destiny pertama. Tapi, Destiny 2 tak selesai di sini. Tahun 2025 menjadi era transisi, di mana kisah lama ditutup dan dunia baru perlahan dibuka.
The Final Shape: Puncak dan Penutup
Dirilis pada awal 2025, The Final Shape menjadi ekspansi paling dinanti oleh komunitas Destiny. Ceritanya membawa para Guardian memasuki jantung misterius dari Traveler, entitas raksasa pembawa Cahaya yang selama ini menjadi pusat kekuatan dan misteri.
Dalam ekspansi ini, pemain menghadapi The Witness, entitas utama dari Kegelapan yang bertujuan menghapus realitas dan menggantinya dengan bentuk sempurna versinya sendiri. Melalui campaign sinematik, lokasi baru seperti The Pale Heart di dalam Traveler, dan desain level surreal yang menyerupai mimpi atau dimensi spiritual, Destiny 2 menutup kisah utamanya dengan cara epik dan emosional.
Karakter-karakter penting seperti Ikora Rey, Zavala, dan bahkan Cayde-6 (yang kembali dalam bentuk tak terduga) memainkan peran sentral dalam narasi ini. Bungie berhasil memberikan nuansa finalitas tanpa menghilangkan potensi ekspansi masa depan.
Strand dan Evolusi Build
Setelah diperkenalkannya elemen baru bernama Strand di ekspansi Lightfall (2023), Bungie terus mengembangkan kebebasan kustomisasi build di tahun 2025. Subclass kini memiliki sistem modifikasi yang jauh lebih fleksibel, memungkinkan pemain menciptakan kombinasi ability, armor mod, dan exotic gear yang benar-benar sesuai gaya bermain mereka.
Misalnya, subclass Strand untuk Hunter memungkinkan penggunaan grappling hook untuk mobilitas ekstrem, sementara Warlock dapat memanggil entitas utas yang menyerang musuh secara otomatis. Titan pun menjadi tank mematikan yang bisa mengikat musuh dengan kabel energi.
Sistem armor 3.0 yang diperkenalkan sebelumnya kini mencapai bentuk matang, di mana buildcrafting menjadi salah satu aspek utama dalam gameplay endgame, raid, dan PvP.
Ritme Musiman 2025: Pasca Akhir, Dunia Baru?
Setelah cerita utama ditutup lewat The Final Shape, banyak pemain bertanya: ke mana arah Destiny 2 selanjutnya?
Jawabannya muncul lewat konten musiman di 2025 yang disebut “Episodes.” Bungie mengganti sistem “Season” tradisional dengan format baru yang lebih naratif dan berdurasi lebih panjang, disebut Episode: Echoes.
Episode ini berfokus pada dampak dari kehancuran dan kemenangan dalam The Final Shape, mengungkap adanya dimensi baru dan potensi ancaman dari luar sistem tata surya yang belum dijelajahi. Tidak lagi sekadar tentang Cahaya dan Kegelapan, cerita kini menyentuh tema eksistensial dan eksplorasi realitas alternatif.
PvE dan Raid Terbaru
Sebagai game dengan reputasi raid terbaik dalam genre FPS/MMO, Destiny 2 tetap menjaga kualitas konten endgame-nya. Raid dalam The Final Shape menghadirkan tantangan luar biasa, mempertemukan pemain dengan entitas kosmik dalam struktur dunia yang berubah-ubah secara dinamis.
Teka-teki kompleks, koordinasi enam pemain, dan sistem loot langka menjadikan raid ini sebagai ujian keterampilan sejati. Bungie juga memberikan reward eksklusif seperti armor eksotis, emote langka, dan senjata raid yang sangat diincar oleh komunitas.
Nightfall, dungeon, dan event publik kini juga diperluas dengan tantangan yang lebih strategis. Banyak misi kini terintegrasi ke dalam dunia terbuka, membuat eksplorasi terasa lebih hidup.
Crucible dan PvP Tahun 2025
Di sisi PvP, Destiny 2 masih mempertahankan mode klasik seperti Control, Clash, dan Trials of Osiris. Tahun 2025 menghadirkan dua map baru bertema dimensi dalam Traveler, dengan desain vertikal dan medan dinamis.
Balancing senjata tetap menjadi tantangan tahunan bagi Bungie, namun sistem matchmaking dan ranking kini telah diperbaiki. Komunitas PvP kembali hidup berkat peningkatan sistem reward berbasis skill dan upaya Bungie mengurangi cheater lewat sistem anti-cheat yang lebih ketat.
Komunitas, Crossplay, dan Masa Depan
Bungie telah sukses menciptakan komunitas global. Dengan fitur crossplay lintas platform (PC, Xbox, PlayStation), pemain kini bebas bermain bersama tanpa batas. Sistem Guardian Rank, commendation (penghargaan sosial), dan fitur LFG (Looking for Group) terintegrasi langsung dalam game, menjadikan pengalaman sosial lebih solid.
Selain itu, rumor bahwa Bungie sedang mengembangkan Destiny 3 atau reboot spiritual dari Destiny mulai terdengar di akhir tahun 2025. Meskipun belum dikonfirmasi, Bungie telah menyatakan bahwa dunia Destiny akan terus berkembang, entah dalam bentuk game baru atau ekspansi besar selanjutnya.
Kesimpulan
Destiny 2 di tahun 2025 bukan hanya penutup kisah panjang antara Cahaya dan Kegelapan, tetapi juga jendela ke alam semesta yang lebih luas. The Final Shape menghadirkan puncak narasi yang emosional dan penuh makna, namun Bungie tidak berhenti di situ. Sistem gameplay semakin matang, build semakin fleksibel, dan arah cerita berkembang ke wilayah yang lebih metafisik dan eksperimental.
Bagi pemain lama, ini adalah penghargaan atas perjalanan panjang mereka. Bagi pemain baru, 2025 adalah waktu terbaik untuk masuk dan menyelami dunia Destiny. Karena seperti yang selalu ditekankan oleh Bungie: “A New Beginning Awaits.”