
Bicara soal sejarah RPG Jepang, nama Dragon Quest selalu berada di barisan depan. Bahkan, bisa dibilang tanpa Dragon Quest, genre JRPG mungkin tak akan berkembang seperti sekarang. Nah, kabar baiknya, dua seri pertamanya—Dragon Quest I dan Dragon Quest II—telah di-remake ulang untuk generasi baru pemain.
Dragon Quest I & II Remake bukan sekadar polesan visual, tapi usaha menghidupkan kembali dua petualangan klasik dalam balutan presentasi modern, sambil tetap menjaga ruh aslinya. Dirilis untuk platform modern seperti Nintendo Switch dan PC, remake ini jadi jembatan nostalgia bagi veteran, dan gerbang pengenalan bagi pemain baru.
Latar Belakang Cerita
Dragon Quest I
Kita bermain sebagai seorang descendant dari pahlawan legendaris Erdrick. Tugas kita sederhana—menyelamatkan Princess Gwaelin dan mengalahkan Dragonlord yang mengancam kerajaan Alefgard. Walau narasinya simpel, inilah fondasi dari cerita heroik dalam RPG Jepang, lengkap dengan kastil, gua, naga, dan pahlawan terpilih.
Dragon Quest II
Berlatar seratus tahun setelah game pertama, kita memainkan keturunan dari sang pahlawan DQ I. Kali ini ada tiga karakter (bukan satu), dan ancamannya lebih besar: Hargon, seorang penyihir jahat yang berniat mengorbankan dunia demi kekacauan.
Kisah DQ II lebih kompleks, dengan kerajaan yang hancur, perjalanan antar benua, dan pertarungan berskala epik. Dari sisi cerita, ini adalah lompatan besar dari prekuelnya.
Peningkatan Visual dan Presentasi
Remake ini menggunakan gaya visual HD-2D, mirip seperti Octopath Traveler atau Live A Live Remake—menggabungkan sprite 2D klasik dengan pencahayaan 3D dan efek modern. Hasilnya? Dunia Alefgard terlihat memukau, penuh warna, dan punya aura klasik namun segar.
Setiap desa, kastil, dan dungeon kini punya pencahayaan dinamis, bayangan yang halus, serta animasi lingkungan yang hidup. Para monster klasik seperti Slime, Dracky, dan Golem terlihat lebih ekspresif, namun tetap mempertahankan desain orisinal dari Akira Toriyama (ya, kreator Dragon Ball itu!).
Gameplay: Modernisasi Tanpa Kehilangan Akar
Dragon Quest I Remake
Masih setia dengan gaya turn-based, tapi sistemnya kini jauh lebih cepat dan ramah. Tak perlu lagi repot pilih perintah satu-satu lewat teks kaku—interface baru lebih intuitif, dengan kontrol cepat dan UI bersih.
Satu karakter yang kamu mainkan kini punya perkembangan skill yang lebih fleksibel, dengan sistem leveling yang lebih cepat dari versi NES atau SNES. Grinding tetap ada, tapi tak seberat dulu.
Dragon Quest II Remake
DQ II memperkenalkan party hingga tiga orang, yang jadi cikal bakal sistem party RPG modern. Dalam remake ini, kamu bisa mengatur formasi, mengganti peran, dan menikmati pertarungan yang lebih dinamis.
Dungeon juga kini punya peta mini dan indikator yang membantu, tanpa menghilangkan unsur eksplorasi dan rasa “tersesat” yang khas game klasik. Ada fitur auto-battle juga buat kamu yang pengen grinding santai.
Musik dan Suara
Salah satu nilai jual utama remake ini adalah musiknya. Komposer legendaris Koichi Sugiyama tetap jadi pilar utama, tapi kali ini dengan aransemen orkestra penuh yang menghidupkan kembali semua track klasik.
Tema overworld, battle theme, hingga jingle kemenangan terasa megah dan emosional. Ditambah efek suara baru yang halus, pengalaman bermain terasa jauh lebih imersif dibanding versi lawas.
Fitur Tambahan
Quick Save & Auto Save: Nggak perlu takut kehilangan progres.
Fast Travel: Buka shortcut antar kota dan dungeon.
Monster Bestiary: Buat kolektor dan completionist.
Mode Bahasa Ganda: Bisa main pakai bahasa Inggris atau Jepang.
Fitur-fitur ini bikin remake ini tetap seru dan user-friendly, bahkan untuk gamer pemula yang belum pernah main JRPG klasik.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Visual HD-2D yang cantik dan nostalgic.
Musik orkestra menghidupkan suasana epik.
Cerita sederhana tapi kuat sebagai fondasi JRPG.
Modernisasi sistem gameplay tanpa menghilangkan esensi klasik.
Cocok untuk pemula maupun fans veteran.
Kekurangan
Cerita tetap terasa simpel jika dibanding RPG modern.
Durasi relatif singkat (10-15 jam per game).
Beberapa desain dungeon masih bisa membingungkan.
Kesimpulan
Dragon Quest I & II Remake adalah bukti bahwa game klasik bisa bersinar kembali dengan sentuhan visual modern dan gameplay yang disesuaikan zaman. Ini bukan sekadar nostalgia, tapi perayaan sejarah JRPG yang telah membentuk genre selama puluhan tahun.
Kalau kamu pencinta RPG, atau sekadar ingin tahu dari mana semua ini dimulai, remake ini adalah tempat yang pas. Dengan gaya HD-2D yang menawan, musik epik, dan cerita pahlawan sejati, dua game ini ibarat legenda kuno yang terlahir kembali—siap menaklukkan hati gamer zaman sekarang.