
Fighting EX Layer – Kembalinya Petarung Legendaris ke Arena Modern
Pendahuluan
Di antara deretan game fighting yang telah mendominasi industri—seperti Street Fighter, Tekken, dan Mortal Kombat—mungkin tak banyak yang mengenal nama Fighting EX Layer. Namun bagi penggemar lama seri Street Fighter EX, game ini adalah kebangkitan nostalgia yang telah lama dinanti. Dikembangkan oleh Arika, studio Jepang yang dulu membuat Street Fighter EX bersama Capcom, Fighting EX Layer adalah proyek independen yang membawa kembali banyak karakter eksklusif dari seri EX ke dalam sorotan.
Dirilis pertama kali pada Juni 2018 untuk PlayStation 4 dan kemudian ke PC serta arcade, game ini membuktikan bahwa dengan cinta terhadap genre dan karakter ikonik, sebuah studio kecil bisa kembali bersinar.
Latar Belakang dan Sejarah
Untuk memahami Fighting EX Layer, kita harus menengok ke belakang, ke era PlayStation 1. Pada akhir 1990-an, Arika bekerja sama dengan Capcom untuk menciptakan seri Street Fighter EX, yang memperkenalkan elemen 3D ke dalam gameplay Street Fighter. Game ini memperkenalkan karakter-karakter baru yang sangat ikonik, seperti Skullomania, Doctrine Dark, Garuda, dan Pullum Purna.
Namun saat kemitraan Arika dan Capcom berakhir, karakter-karakter tersebut menghilang dari industri game selama hampir dua dekade. Fighting EX Layer muncul sebagai panggung untuk reuni, sekaligus sebagai pembuktian bahwa Arika masih punya tempat di dunia game fighting.
Gameplay: Kombinasi 2D dan 3D yang Halus
Secara gameplay, Fighting EX Layer mengusung sistem pertarungan 1v1 klasik dengan gerakan 2D dalam arena 3D. Ia mirip dengan Street Fighter IV atau King of Fighters XIV dalam hal nuansa. Namun game ini punya satu sistem unik yang membuatnya berbeda: Gougi System.
Gougi System
Gougi adalah semacam sistem “perks” atau “buff” yang aktif saat kondisi tertentu terpenuhi selama pertandingan. Sebelum bertarung, pemain memilih salah satu dari beberapa Gougi Decks, seperti Aggro, Juggernaut, atau Stealth, yang memberikan kemampuan khusus seperti auto-guard, teleport, atau power-up damage saat menyerang terus-menerus.
Sistem ini menambahkan lapisan strategi baru ke gameplay, karena kamu tidak hanya bermain berdasarkan kombo dan reaksi, tapi juga harus memperhitungkan kapan efek Gougi akan aktif, dan bagaimana mengoptimalkannya. Ini menjadikan pertandingan lebih dinamis dan memberi ruang untuk gaya bermain yang lebih kreatif.
Karakter
Fighting EX Layer memperkenalkan 20+ karakter, mayoritas berasal dari Street Fighter EX, seperti:
- Skullomania – superhero bertopeng dengan gaya bertarung eksentrik.
- Garuda – sosok demonik dengan serangan cepat dan mematikan.
- Doctrine Dark – spesialis jebakan dan serangan jarak menengah.
- Allen Snider – petarung Amerika dengan gaya ala tinju campuran.
Setiap karakter memiliki kepribadian dan gaya bertarung yang unik, dengan animasi yang responsif dan desain klasik yang diperbarui. Meskipun grafisnya tidak sekelas game AAA, karakter-karakternya tetap tampil penuh gaya dan ekspresi.
Presentasi dan Audio
Secara visual, Fighting EX Layer tidak terlalu mencolok, namun memiliki identitas visual yang solid. Karakternya didesain dengan penuh warna dan efek serangan terlihat tajam dan responsif. UI-nya bersih dan tidak mengganggu, cocok untuk turnamen maupun kasual.
Dari sisi audio, musik dan efek suara dalam game cukup memadai—meskipun tak banyak yang benar-benar ikonik, namun tetap mendukung atmosfer pertandingan. Beberapa lagu bahkan membawa nostalgia dari masa EX Series.
Mode Permainan
Fighting EX Layer menyediakan beberapa mode standar:
- Arcade Mode: Sebuah perjalanan pendek melawan AI untuk setiap karakter.
- Versus Mode: Bertarung melawan teman atau AI.
- Online Mode: Memiliki sistem matchmaking sederhana, dengan rollback netcode yang ditambahkan kemudian melalui update.
- Training & Trials: Untuk mempelajari kombo dan pengenalan Gougi.
Meskipun tidak sekompleks game fighting besar, mode yang tersedia cukup untuk memuaskan pemain yang ingin bermain solo maupun kompetitif.
Perkembangan Pasca-Rilis
Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah komitmen Arika terhadap pengembangan game ini pasca-rilis. Setelah peluncuran awal, mereka menambahkan karakter baru, balancing patch, dan bahkan versi mobile gratis berjudul Fighting EX Layer: Another Dash. Versi ini menyederhanakan kontrol agar bisa dinikmati lebih luas, sembari mempertahankan identitas gameplay dasarnya.
Game ini juga pernah tampil dalam beberapa turnamen fighting game seperti EVO, membuktikan bahwa komunitasnya walau kecil tetap aktif dan passionate.
Kelebihan
- Karakter ikonik dengan gaya unik.
- Gougi System menambah kedalaman strategis.
- Responsif dan cepat: sangat memuaskan untuk dimainkan kompetitif.
- Dikembangkan dengan cinta oleh developer veteran.
Kekurangan
- Konten terbatas: mode dan story tidak terlalu dalam.
- Grafis tidak sekelas game fighting besar.
- Kurangnya popularitas membuat komunitas agak kecil.
Kesimpulan
Fighting EX Layer adalah game yang berakar pada nostalgia, namun tumbuh menjadi sesuatu yang unik dan mandiri. Ia mungkin bukan game fighting terbesar di pasaran, namun memiliki jiwa dan semangat yang hanya bisa datang dari tim kecil yang mencintai karya mereka.
Jika kamu penggemar game fighting dan ingin mencoba sesuatu yang berbeda dari mainstream, atau jika kamu rindu dengan karakter seperti Skullomania dan Garuda, maka Fighting EX Layer adalah perjalanan retro-modern yang pantas dicoba.