“Di dunia yang pernah runtuh, kita tidak memulai dari senjata atau perang. Kita memulai dari palu, kayu, dan senyum tetangga yang menyambut di pagi hari.”
🏡 Prolog: Sebuah Kota, Sebuah Warisan, Sebuah Permulaan Baru
Kamu datang dengan kapal. Angin laut menyapa lembut, membawa aroma kayu basah dan harapan baru. Tujuanmu: Portia—sebuah kota kecil di dunia yang dulunya hancur, kini perlahan membangun dirinya kembali dengan damai.
Kamu bukan pahlawan dengan pedang. Kamu adalah seorang builder—pewaris dari workshop ayahmu yang telah lama tiada. Dengan palu, blueprint, dan keinginan untuk membuat sesuatu yang berguna, kamu memulai kehidupan yang sederhana… namun penuh warna.
🌿 Kota Portia: Antara Kehangatan dan Reruntuhan
Portia berdiri di atas tanah yang menyimpan masa lalu kelam: perang, teknologi yang berlebihan, dan kehancuran peradaban. Tapi dari puing-puing itu, muncul komunitas kecil yang bersatu, bertumbuh, dan menyambut kedatanganmu dengan tangan terbuka.
Kamu akan mengenal:
🧑🌾 Mayor Gale, walikota yang selalu tersenyum
🧑🔧 Petra, ilmuwan dari Research Center
💪 Arlo, kapten Civil Corps
❤️ Emily, petani ceria dengan ladang bunga matahari
👨🔧 Presley, yang pertama kali memberimu palu dan semangat
Setiap orang di Portia punya kehidupan, rutinitas, mimpi, dan cerita. Dan seiring waktu, kamu menjadi bagian dari kisah mereka.
🔨 Workshop: Rumah yang Dibangun dengan Tangan Sendiri
Di awal, workshop-mu hanyalah bangunan kecil reyot dengan lantai berderit. Tapi seiring kamu membuat mesin, memperluas lahan, dan menanam kepercayaan dari warga, workshop itu berubah menjadi simbol kehidupan baru.
Sistem workshop mencakup:
🔧 Crafting: dari meja kerja sederhana hingga assembly station besar
🌿 Farming: kamu bisa bercocok tanam, memelihara ternak, dan membuat irigasi otomatis
🧱 Konstruksi besar: seperti jembatan, lift, bahkan stasiun transportasi
Setiap proyek bukan hanya permintaan NPC. Ia adalah jembatan yang menghubungkanmu dengan komunitas, sekaligus langkah membangun peradaban yang lebih baik.
🗺️ Dunia yang Terbuka, Damai, dan Mengundang
Dunia My Time at Portia tidak terbatas pada kota saja. Di luar, kamu bisa:
Menjelajahi reruntuhan kuno dengan jetpack dan pickaxe
Menambang relik masa lalu, seperti potongan komputer, televisi, atau drone
Bertarung melawan monster lucu seperti Llama Berarmor atau Kepala Gas
Menemukan daerah baru seiring berkembangnya cerita, seperti padang pasir atau hutan berkabut
“Setiap tempat bukan hanya peta. Tapi potongan sejarah yang pernah hilang, kini kamu rawat kembali.”
🌈 Visual: Warna Lembut Dunia yang Ingin Hidup Lagi
Gaya grafis My Time at Portia menyerupai lukisan pastel 3D. Warna-warna hangat dan lembut membalut setiap objek:
Rumput bergoyang pelan diterpa angin
Langit senja yang berubah oranye seiring waktu
Lampu rumah yang menyala kuning saat malam datang
Air danau yang memantulkan langit penuh bintang
Game ini tidak mencoba menjadi realistis. Ia mencoba menjadi tempat tinggal. Dan ia berhasil.
🎶 Musik: Nada yang Menyapa Seperti Teman Lama
Soundtrack-nya tenang, menyatu, dan menyembuhkan.
Di pagi hari, nada piano lembut mengiringi langkahmu
Saat badai datang, melodi minor pelan muncul seperti bisikan hati
Di festival, alat musik tradisional dimainkan dengan riang
Musiknya tidak pernah mendominasi. Ia seperti udara—hadir tanpa kamu sadari, tapi tanpanya dunia ini tidak akan terasa utuh.
❤️ Hubungan Sosial: Persahabatan yang Ditanam, Bukan Diberi
Kamu bisa berinteraksi dengan setiap karakter: memberi hadiah, menyapa tiap pagi, mengajak sparring, menulis surat, bahkan berkencan.
Kamu akan menyadari bahwa hubungan tidak instan. Mereka tumbuh seiring kamu hadir dalam kehidupan mereka.
Bantu Emily memanen bunga
Dengarkan cerita Gust tentang seni dan kehilangan
Menemani Phyllis jalan-jalan saat libur kerja
“Persahabatan di Portia tidak dibangun dari tombol, tapi dari perhatian.”
🧠 Cerita dan Tema: Dunia yang Menyembuhkan Luka Lama
Di balik kedamaian Portia, ada pertanyaan besar:
Apa yang membuat dunia sebelumnya runtuh?
Haruskah teknologi dilupakan atau dipelajari ulang?
Bisakah kita membangun kembali peradaban tanpa mengulangi kesalahan lama?
Game ini tidak memberi jawaban hitam-putih. Ia hanya menyajikan dunia di mana kamu bisa mengukir pilihan dan arah sendiri.
🧰 Gameplay: Kebebasan yang Penuh Ritme
Game ini tidak memaksamu untuk mencapai sesuatu. Kamu bebas menentukan:
Mau fokus jadi tukang bangun?
Mau bercocok tanam dan hidup damai?
Mau menjelajah reruntuhan dan jadi pemburu relik?
Atau sekadar memancing dan membelai kuda peliharaanmu?
Semuanya berjalan dengan ritme alami. Tidak lambat, tidak cepat. Tapi sesuai dengan bagaimana kamu ingin hidup.
✅ Kelebihan My Time at Portia
🛠️ Sistem crafting dan konstruksi mendalam Memuaskan dan terus berkembang.
🏡 Karakter dan komunitas yang hidup Dunia terasa penuh dan berinteraksi secara alami.
🎨 Visual estetis yang menenangkan Gaya pastel 3D yang cocok untuk healing game.
🎶 Musik atmosferik yang menyatu dengan emosi Menambah kekuatan narasi tanpa memaksa.
🌍 Dunia terbuka yang penuh misteri dan kehidupan Selalu ada hal baru untuk dijelajahi dan dimengerti.
⚠️ Kekurangan
🐞 Bug dan loading time cukup terasa (versi awal) Tapi sudah banyak diperbaiki lewat update.
🔁 Aktivitas bisa jadi repetitif di akhir permainan Terutama jika kamu sudah menyelesaikan semua upgrade.
💬 Animasi dan suara karakter kadang kaku Tidak memengaruhi secara besar, tapi terasa kurang hidup di cutscene.
🌠 Momen Tak Terlupakan
Malam festival lampion. Seluruh warga kota berkumpul di alun-alun. Kamu berdiri di samping orang yang kamu sukai, dan bersama-sama kalian melepaskan lampion ke langit.
Cahaya kuning naik perlahan, menyinari wajah-wajah yang tersenyum.
“Untuk dunia yang pernah hancur, Portia memberikan kesempatan kedua. Dan untuk dirimu yang pernah tersesat, ia memberikan rumah.”
📋 Rincian Teknis
Judul: My Time at Portia
Developer: Pathea Games
Publisher: Team17
Engine: Unity
Rilis: Januari 2019
Platform: PC, PS4, Xbox One, Nintendo Switch
Durasi Main: 40–150 jam
Genre: Simulation RPG, Life Sim, Crafting Adventure
🌻 Epilog: Dunia yang Kamu Bangun, Cinta yang Kamu Tanam
My Time at Portia adalah game tentang harapan.
Bukan harapan dari kekuatan besar, tapi dari kehadiran sehari-hari. Dari palu yang terus mengetuk. Dari tanah yang terus ditanam. Dari surat yang kamu antar ke rumah tetangga.
Game ini mengajarkan:
Bahwa kamu bisa mencintai dunia, bahkan setelah ia hancur.
Bahwa hidup tidak selalu tentang menyelamatkan orang, tapi membangun bersama.
Dan bahwa rumah bukan tempat yang kamu warisi. Tapi tempat yang kamu ciptakan, dengan dua tangan, satu hati, dan banyak senyum.
“Portia tidak menunggumu menjadi pahlawan. Ia hanya butuh seseorang yang peduli. Dan kamu, ternyata cukup.”