
Pillars of Eternity II: Deadfire – Petualangan Epik di Lautan Dunia Eora
Pendahuluan
Pillars of Eternity II: Deadfire adalah game RPG isometrik klasik yang dikembangkan oleh Obsidian Entertainment dan dirilis pada tahun 2018. Sebagai sekuel langsung dari Pillars of Eternity (2015), Deadfire membawa pemain kembali ke dunia Eora, namun kali ini dengan latar belakang yang sangat berbeda: kepulauan tropis, lautan luas, dan budaya eksotis yang penuh misteri.
Dengan sistem pertarungan yang dalam, cerita yang kaya, dan kebebasan eksplorasi yang sangat luas, Deadfire adalah sebuah mahakarya untuk para penggemar RPG klasik berbasis narasi dan pilihan.
Cerita dan Dunia: Kebangkitan Sang Dewa
Deadfire dimulai setelah kejadian di game pertama. Karakter utama, Watcher, kembali dari kematian dan menyaksikan bangkitnya dewa kuno Eothas, yang menghancurkan benteng Caed Nua dan merasuki patung raksasa. Eothas kini bergerak melintasi wilayah Deadfire Archipelago, dan Watcher ditugaskan oleh para dewa lainnya untuk mengejar dan mengungkap niat sang dewa yang membangkang ini.
Wilayah Deadfire adalah perpaduan unik antara pulau-pulau eksotis, kerajaan lokal, suku asli, bajak laut, dan kekuatan kolonial asing. Cerita tidak hanya berpusat pada dewa dan dunia spiritual, tapi juga mengangkat tema politik kolonial, budaya lokal vs penjajahan, moralitas, dan pilihan pribadi.
Gameplay: RPG Klasik dengan Sentuhan Modern
Sebagai RPG klasik berbasis isometrik, Deadfire memberikan kebebasan penuh kepada pemain dalam membentuk gaya bermainnya. Kamu bisa memilih antara real-time with pause (RTWP) atau turn-based combat, yang ditambahkan melalui update setelah rilis. Pilihan ini memberi fleksibilitas kepada pemain yang ingin bermain cepat atau yang lebih suka strategi mendalam.
Beberapa aspek utama gameplay:
- Pembuatan karakter (Character Creation) yang sangat dalam, dengan berbagai ras, kelas, sub-kelas, dan latar belakang.
- Sistem companion yang kuat—dengan lima slot party utama dan banyak karakter opsional, masing-masing punya quest pribadi, opini terhadap tindakanmu, dan hubungan satu sama lain.
- Pilihan dialog yang sangat bervariasi, dipengaruhi oleh statistik, kepribadian, atau keputusan masa lalu.
- Eksplorasi laut menggunakan kapal yang bisa kamu kustomisasi, lengkapi kru, dan gunakan dalam pertempuran laut.
- Side quest yang jumlahnya ratusan, dengan kualitas narasi yang setara quest utama.
Dunia yang Hidup dan Dinamis
Deadfire Archipelago bukan hanya latar belakang statis—ia adalah dunia hidup yang berubah berdasarkan pilihanmu. Kota-kota seperti Neketaka punya hiruk-pikuk aktivitas, politik yang kompleks, dan reaksi dinamis terhadap aksimu. Kamu bisa mendukung fraksi tertentu, seperti Royal Deadfire Company (RDC), Vailian Trading Company (VTC), atau Huana, dan keputusanmu akan menentukan arah cerita dunia.
Hal menarik lainnya adalah sistem reputasi, di mana keputusanmu tak hanya memengaruhi hubungan dengan individu atau fraksi, tapi juga membentuk karakter Watcher secara psikologis dan spiritual.
Sistem Kapal: Petualangan Laut dan Strategi
Fitur unik dari Deadfire dibanding pendahulunya adalah sistem kapal. Kamu akan memiliki sebuah kapal utama (awal bernama Defiant) yang bisa ditingkatkan, mulai dari meriam, layar, hingga awak kapal. Kapal bukan hanya alat transportasi, tapi juga markas berjalan dan tempat terjadinya pertempuran laut berbasis teks yang menyerupai game strategi ringan.
Ekspedisi di laut menghadirkan elemen eksplorasi dan risiko—pulau-pulau tak dikenal bisa menyimpan harta, musuh, atau keputusan penting yang memengaruhi jalannya cerita.
Visual dan Suara
Secara grafis, Deadfire adalah peningkatan signifikan dari Pillars pertama. Dunia Deadfire terlihat cerah, eksotis, dan penuh detail, dari air laut biru berkilau hingga reruntuhan kuno yang diselimuti misteri. Efek sihir, animasi pertempuran, dan desain karakter terasa hidup dan memanjakan mata untuk ukuran game isometrik.
Musiknya, digubah oleh Justin E. Bell, sangat menonjol. Lagu tema dan latar belakang tiap wilayah terasa atmosferik dan kuat, dari nuansa etnik pulau hingga nada gelap dunia spiritual. Pengisi suara juga bekerja sangat baik, dengan semua dialog kini memiliki voice acting penuh, membuat narasi semakin imersif.
Kelebihan
- Cerita dalam dan bercabang, dengan keputusan yang berdampak nyata.
- Eksplorasi laut dan sistem kapal memberi nuansa baru pada RPG klasik.
- Dialog dan karakter kuat, penuh kepribadian dan moral ambiguity.
- Fitur turn-based dan RTWP memberikan pilihan gaya bermain.
- Visual memukau dan musik atmosferik.
Kekurangan
- Tingkat kesulitan tinggi bagi pemain baru genre ini.
- Manajemen kru dan kapal bisa terasa repetitif jika tidak disukai.
- Beberapa bug dan masalah teknis saat awal peluncuran (meskipun banyak sudah diperbaiki).
- Dialog yang sangat panjang bisa terasa membosankan bagi pemain yang tidak suka membaca.
Kesimpulan
Pillars of Eternity II: Deadfire adalah RPG klasik modern yang menghadirkan pengalaman bermain yang dalam, luas, dan bermakna. Obsidian berhasil menciptakan dunia yang tidak hanya hidup secara visual, tetapi juga kaya secara tematik dan emosional. Bagi penggemar RPG naratif seperti Baldur’s Gate, Divinity: Original Sin II, atau Torment, game ini adalah salah satu pencapaian terbaik di genre ini.
Jika kamu mencari petualangan epik yang sarat pilihan moral, kisah dewa dan manusia, serta dunia terbuka yang bisa kamu bentuk dengan keputusanmu sendiri, Deadfire adalah pelayaran yang wajib kamu tempuh.
Rekomendasi Game Serupa:
- Divinity: Original Sin II
- Baldur’s Gate III
- Torment: Tides of Numenera
- Pathfinder: Kingmaker
- Wasteland 3