
ROM: Remember of Majesty adalah sebuah game indie dengan nuansa JRPG klasik yang menggabungkan elemen fantasi gelap, misteri kerajaan, dan perjalanan penuh emosi. Dikembangkan oleh tim developer kecil namun penuh semangat kreatif, game ini menghadirkan pengalaman naratif yang kuat, dengan visual pixel art yang menawan dan soundtrack yang melankolis. Meskipun belum terlalu dikenal secara luas, ROM: Remember of Majesty layak mendapat perhatian berkat ceritanya yang dalam dan gameplay yang nostalgik.

Latar Cerita: Kerajaan, Ingatan, dan Pengkhianatan
Game ini berlatar di kerajaan fantasi bernama Velmoria, sebuah tanah yang dulu damai namun kini dilanda konflik internal dan ancaman misterius dari luar. Kamu berperan sebagai Seri, seorang mantan putri kerajaan yang terpaksa menghilang dari istana setelah kudeta yang mengguncang keluarganya. Dalam pelariannya, Seri kehilangan sebagian ingatannya dan dibesarkan oleh seorang penyihir tua di pedesaan.
Seiring waktu, memori Seri perlahan kembali—mengungkap kebenaran kelam tentang siapa dirinya, tragedi keluarga yang ia alami, dan peran pentingnya dalam menyelamatkan (atau menghancurkan) Velmoria. Sepanjang permainan, pemain akan disuguhi berbagai potongan kisah yang saling terkait, membentuk mosaik naratif yang emosional dan penuh kejutan.

Gameplay: JRPG Klasik dengan Sentuhan Modern
ROM: Remember of Majesty menggunakan sistem turn-based battle khas JRPG, namun dipoles dengan mekanisme strategis modern seperti limit break, combo team attack, dan buff/debuff berbasis kondisi emosional karakter. Ini bukan hanya soal damage dan level, tapi juga tentang memahami kondisi psikologis para karakter.

Eksplorasi dunia dilakukan dalam format 2D dengan desain pixel art yang detail dan atmosferik. Kota-kota, hutan gelap, reruntuhan kastil, hingga dimensi mimpi memberikan suasana berbeda dan memperkuat dunia Velmoria yang kaya lore.
Selain bertarung, pemain juga bisa berinteraksi dengan NPC, menyelesaikan side quest yang mendalam, serta membuat keputusan penting yang memengaruhi alur cerita dan ending.

Karakter yang Hidup dan Kompleks
Salah satu kekuatan utama ROM: Remember of Majesty adalah karakternya. Seri, sang protagonis, bukan sekadar pahlawan klise, tapi sosok yang dipenuhi konflik batin, keraguan, dan trauma. Teman-teman seperjalanannya, seperti Kael sang ksatria misterius, Mira sang penyembuh yang menolak kekerasan, hingga Vyn si penyihir muda yang sinis, semuanya memiliki latar belakang kuat dan konflik internal yang membuat mereka terasa hidup.

Hubungan antar karakter berkembang seiring waktu, dan setiap interaksi bisa memperkuat (atau meretakkan) ikatan mereka. Beberapa momen emosional dalam game ini bahkan bisa membuat pemain merenung lama setelah menutup permainan.

Visual dan Audio: Sederhana Tapi Penuh Nuansa
ROM menggunakan gaya pixel art 16-bit yang mengingatkan pada era SNES, namun dengan palet warna yang lebih kaya dan efek pencahayaan yang lembut. Desain karakternya minimalis tapi ekspresif, sementara latar dunia terasa detail dan atmosferik.
Soundtrack-nya menjadi salah satu highlight utama—komposisi piano, string, dan ambient yang menghantui, menciptakan suasana melankolis yang cocok dengan tema kehilangan dan pengharapan. Setiap tema karakter memiliki musik khas yang memperkuat emosi di balik cerita mereka.

Tema dan Pesan Moral
ROM tidak hanya menyajikan cerita fantasi biasa, tapi menyentuh tema-tema berat seperti trauma keluarga, identitas, pengkhianatan, pengampunan, dan pengorbanan. Pemain diajak untuk tidak sekadar menjadi penonton, tapi ikut merasakan dilema moral dan emosional yang dihadapi para karakter.
Setiap pilihan yang kamu buat membawa konsekuensi yang terasa nyata, dan tidak ada jawaban hitam-putih. Akhir cerita pun bisa sangat berbeda tergantung bagaimana kamu menjalani perjalanan Seri.

Kesimpulan
ROM: Remember of Majesty adalah permata tersembunyi dalam dunia game indie yang pantas untuk dijelajahi oleh para pencinta RPG naratif. Dengan cerita yang kuat, karakter kompleks, dan atmosfer yang menyentuh, game ini bukan hanya soal petualangan menyelamatkan dunia, tapi juga perjalanan mencari jati diri dan mengingat kembali siapa kita sebenarnya.
