
Song of Horror adalah game survival horror yang dikembangkan oleh Protocol Games dan diterbitkan oleh Raiser Games. Dirilis secara episodik mulai tahun 2019 hingga 2020, game ini menawarkan pengalaman horor psikologis yang menggabungkan elemen klasik dari game horor seperti Resident Evil, Silent Hill, dan Eternal Darkness dengan sistem AI adaptif yang unik.
Salah satu daya tarik utama Song of Horror adalah mekanisme tanpa skrip, di mana AI musuh yang disebut The Presence akan beradaptasi dengan gaya bermain pemain, menciptakan pengalaman horor yang selalu berubah dan tak terduga. Dengan atmosfer yang mencekam, teka-teki yang menantang, dan mekanisme permadeath yang brutal, Song of Horror menjanjikan ketegangan yang tidak akan terlupakan bagi para penggemar horor.

Pengembangan dan Latar Belakang
Dikembangkan oleh Protocol Games, sebuah studio independen berbasis di Spanyol, Song of Horror lahir dari ambisi untuk menghidupkan kembali elemen-elemen terbaik dari game horor klasik dengan pendekatan modern. Dengan pendanaan dari kampanye Kickstarter, game ini akhirnya berhasil dikembangkan dan diterbitkan dalam lima episode yang dirilis bertahap antara tahun 2019 dan 2020.
Game ini menampilkan sudut pandang kamera tetap (fixed camera angles) yang mengingatkan pada game horor klasik seperti Resident Evil dan Alone in the Dark. Namun, perbedaannya terletak pada sistem AI adaptif yang membuat pengalaman bermain lebih dinamis dan menyeramkan.
Gameplay dan Fitur Utama
1. AI Adaptif – The Presence
Salah satu fitur paling inovatif dari Song of Horror adalah sistem AI musuh yang disebut The Presence. Berbeda dengan game horor lainnya yang mengandalkan jumpscare yang sudah ditentukan, The Presence akan mengamati dan bereaksi terhadap gaya bermain pemain. Jika pemain terlalu sering membuat kebisingan atau bertindak sembrono, The Presence akan semakin aktif dan mulai memburu pemain dengan berbagai cara.
2. Pilihan Karakter yang Beragam
Pemain dapat memilih dari 13 karakter yang berbeda, masing-masing dengan latar belakang, kemampuan, dan perspektif unik terhadap cerita. Setiap karakter memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri, serta cara berbeda dalam berinteraksi dengan lingkungan.

- Daniel Noyer – Protagonis utama yang menjadi pusat cerita.
- Sophie van Denend – Mantan pacar Daniel yang memiliki intuisi kuat.
- Ettienne Bertrand – Manajer di perusahaan penerbitan.
- Alina Ramos – Teknisi yang memiliki ketahanan fisik tinggi.
Jika seorang karakter mati, mereka akan hilang secara permanen, dan pemain harus melanjutkan dengan karakter lain yang tersisa.
3. Mekanisme Permadeath
Song of Horror menerapkan sistem permadeath, di mana karakter yang mati tidak dapat dihidupkan kembali. Hal ini membuat pemain harus berpikir strategis dalam mengambil keputusan dan lebih berhati-hati dalam menjelajahi lingkungan yang penuh dengan bahaya.
4. Eksplorasi dan Teka-Teki
Sebagai game horor berbasis eksplorasi, Song of Horror memiliki banyak area misterius yang harus dijelajahi, termasuk rumah mewah yang terbengkalai, sekolah tua, toko barang antik, dan biara yang angker. Setiap lokasi dipenuhi dengan teka-teki yang harus dipecahkan untuk membuka jalan baru dan mengungkap misteri di balik fenomena supernatural yang terjadi.
5. Tidak Ada Senjata – Bertahan dengan Akal
Tidak seperti game horor lain yang menawarkan senjata sebagai alat pertahanan, di Song of Horror, pemain hanya bisa bersembunyi, menghindar, atau menggunakan strategi untuk bertahan hidup. Pemain dapat mengintip melalui pintu sebelum masuk ke ruangan, menutup dan mengunci pintu untuk menahan ancaman, serta menggunakan item tertentu untuk mengurangi ketakutan.
6. Atmosfer Mencekam dan Musik yang Dinamis
Song of Horror memiliki desain suara yang luar biasa, dengan musik latar yang berubah sesuai dengan intensitas ancaman dari The Presence. Efek suara yang realistis, seperti suara langkah kaki, pintu yang berderit, dan bisikan gaib, semakin meningkatkan suasana tegang yang menghantui sepanjang permainan.

Alur Cerita dan Setting
Cerita Song of Horror berpusat pada Daniel Noyer, seorang editor yang dikirim untuk menyelidiki kehilangan misterius Sebastian P. Husher, seorang penulis terkenal. Ketika Daniel tiba di rumah Husher, ia menemukan bahwa sang penulis serta seluruh keluarganya menghilang tanpa jejak. Lebih buruk lagi, rumah tersebut dihantui oleh entitas jahat yang dikenal sebagai The Presence.
Seiring permainan berlangsung, pemain akan mengunjungi berbagai lokasi yang berkaitan dengan Husher dan mengungkap kisah kelam di balik lagu misterius yang diduga memiliki kekuatan supranatural. Lagu ini diyakini dapat membangkitkan kehadiran makhluk jahat dan menghancurkan siapa saja yang mendengarnya.
Melalui eksplorasi dan interaksi dengan berbagai karakter, pemain akan menemukan dokumen, surat, dan rekaman audio yang memberikan petunjuk mengenai asal-usul The Presence serta cara untuk mengalahkannya.
Reaksi dan Antisipasi
Sejak perilisannya, Song of Horror mendapatkan banyak pujian dari kritikus dan pemain. Beberapa media yang membahas game ini antara lain:
- IGN menyebut game ini sebagai “survival horror klasik yang diperbarui dengan AI modern yang cerdas dan atmosfer yang benar-benar mencekam.”
- PC Gamer memuji sistem AI The Presence yang unik dan memberikan pengalaman bermain yang selalu berubah.
- GameSpot menyoroti desain suara yang luar biasa dan elemen permadeath yang meningkatkan ketegangan.
Dengan pendekatan episodik dan cerita yang semakin berkembang di setiap babak, game ini berhasil membangun basis penggemar yang kuat dan menarik perhatian komunitas game horor.

Keunggulan dan Kekurangan
Keunggulan Song of Horror:
✅ AI musuh yang adaptif, menciptakan pengalaman horor yang dinamis dan tidak bisa ditebak.
✅ Atmosfer yang sangat mencekam, didukung oleh desain suara yang imersif.
✅ Mekanisme permadeath, membuat pemain lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
✅ Pilihan karakter yang beragam, masing-masing dengan kemampuan unik.
✅ Tidak ada senjata, meningkatkan elemen survival dan stealth.
✅ Cerita yang mendalam, dengan banyak misteri yang harus dipecahkan.

Kekurangan Song of Horror:
❌ Kurva pembelajaran yang cukup tinggi, terutama bagi pemain baru di genre survival horror.
❌ Terkadang terasa lambat, terutama dalam eksplorasi dan penyelesaian teka-teki.
❌ Karakter yang mati tidak bisa dihidupkan kembali, yang bisa menjadi tantangan bagi pemain yang tidak terbiasa dengan sistem permadeath.
Kesimpulan
Song of Horror adalah game survival horror yang berhasil menggabungkan mekanisme klasik dengan inovasi modern. Dengan AI musuh yang adaptif, atmosfer yang mengerikan, dan mekanisme permadeath yang meningkatkan ketegangan, game ini memberikan pengalaman horor yang mendalam dan tidak bisa diprediksi.

Jika Anda menyukai game seperti Resident Evil klasik, Silent Hill, atau Fatal Frame, maka Song of Horror adalah game yang wajib Anda coba!