
The Banner Saga 3 – Penutup Epik dari Sebuah Trilogi Legendaris
The Banner Saga 3 adalah kesimpulan epik dari trilogi strategi berbasis giliran yang dikembangkan oleh Stoic Studio. Dirilis pada 26 Juli 2018, game ini melanjutkan kisah mendalam dari dunia fantasi yang suram, penuh dengan mitologi Norse, keputusan sulit, dan pertarungan hidup dan mati. Sebagai bab terakhir, The Banner Saga 3 membawa semua pilihan yang telah kamu buat dari dua game sebelumnya menuju klimaks yang menegangkan dan penuh emosi.
Jalan Cerita: Kegelapan yang Menghantui Dunia
Cerita dalam The Banner Saga 3 melanjutkan langsung dari akhir game sebelumnya. Dunia tengah runtuh, tertelan oleh kegelapan misterius yang melahap segala hal di jalurnya. Pemain akan mengendalikan dua kelompok karakter — satu yang berusaha menahan gelombang kehancuran, dan satu lagi yang menjelajah ke jantung kegelapan untuk mencari tahu penyebabnya.
Narasi tetap menjadi kekuatan utama. Setiap pilihan berdampak signifikan terhadap alur cerita dan takdir karakter. Siapa yang hidup, siapa yang mati, siapa yang mengkhianati — semua bergantung pada keputusan pemain. Dalam game ini, akhir dari semua cerita mulai tampak, dan keputusan yang diambil sejak game pertama akan menemukan konsekuensinya.
Gameplay: Strategi Turn-Based dengan Lapisan Drama
Gameplay The Banner Saga 3 masih mempertahankan formula strategi turn-based klasiknya, namun kini hadir dengan lebih banyak variasi dan tantangan. Pemain akan bergiliran menggerakkan unit di medan tempur berbasis grid, memanfaatkan kemampuan unik tiap karakter, serta menyeimbangkan antara kekuatan dan keberanian (Strength & Willpower).
Hal yang menarik di The Banner Saga 3 adalah hadirnya unit baru seperti “ghost dredge” dan kemampuan magis yang lebih kompleks, memperkaya taktik dalam pertempuran. Selain itu, sistem pertarungan kini lebih brutal dan mendesak — tidak ada lagi tempat untuk kesalahan.
Di luar medan tempur, pemain juga akan mengatur sumber daya, moral pasukan, dan merespons event-event naratif melalui sistem pilihan. Tidak hanya menentukan hasil cerita, pilihan-pilihan ini juga berdampak pada kondisi psikologis kelompokmu, yang mempengaruhi performa mereka di pertempuran.
Visual: Animasi Lukisan Tangan yang Indah
Salah satu hal paling mencolok dari seri Banner Saga adalah visualnya. The Banner Saga 3 mempertahankan gaya seni animasi 2D yang terinspirasi dari animasi klasik Don Bluth dan Ralph Bakshi. Setiap frame terlihat seperti lukisan hidup, dengan latar belakang yang memukau dan karakter yang diwarnai dengan hati-hati.
Meskipun dunia digambarkan dalam kondisi suram dan hampir punah, Stoic berhasil menyuntikkan keindahan ke dalam kehancuran. Kota yang runtuh, hutan beku, dan lorong-lorong magis semuanya dibuat dengan sentuhan artistik yang mengagumkan.
Audio: Musik Melankolis yang Mendalam
Austin Wintory kembali sebagai komposer untuk The Banner Saga 3, dan hasil karyanya kembali luar biasa. Musik orkestra yang melankolis dan kadang menghantui mengiringi tiap langkah perjalananmu, menambah kedalaman emosional dalam setiap adegan.
Soundtrack ini bukan hanya latar suara — ia menjadi bagian dari narasi. Ketika teman lama gugur, ketika pengkhianatan terjadi, atau saat kamu memasuki daerah yang belum pernah dijelajahi, musik Wintory membuat semuanya terasa lebih hidup — atau bahkan lebih menyakitkan.
Karakter: Kisah yang Terselesaikan
Game ini mempertemukan kembali semua karakter dari dua game sebelumnya, termasuk Rook, Alette, Iver, Juno, Eyvind, dan Bolverk. Karakter-karakter ini telah berkembang selama dua game, dan di seri ketiga, mereka menghadapi ujian terakhir.
Salah satu aspek menarik adalah dinamika internal kelompok. Konflik, kepercayaan, dan trauma masa lalu muncul dalam bentuk dialog yang tajam dan keputusan sulit. Pemain tidak hanya dituntut untuk menang dalam pertempuran, tapi juga menjaga kesatuan di antara pasukan yang kelelahan dan nyaris putus asa.
Mekanisme Warisan Save File
Sama seperti Mass Effect, The Banner Saga 3 memungkinkan pemain mengimpor save file dari dua game sebelumnya. Pilihan-pilihan yang kamu buat di game pertama dan kedua akan mempengaruhi siapa yang masih hidup, hubungan antar karakter, dan bagaimana dunia menyambut akhir dari semuanya.
Ini membuat pengalaman menjadi personal dan unik. Ending yang kamu dapat bisa sangat berbeda dari pemain lain, tergantung pada jalur cerita yang kamu ambil sejak awal.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
- Cerita yang kompleks dan emosional
- Visual artistik yang khas
- Musik luar biasa dari Austin Wintory
- Pertarungan turn-based yang menantang dan bervariasi
- Dampak nyata dari pilihan pemain
Kekurangan:
- Kurangnya tutorial untuk pemain baru
- Bisa terasa terlalu berat atau depresif bagi beberapa pemain
- Beberapa elemen gameplay seperti manajemen sumber daya masih terasa repetitif
Kesimpulan
The Banner Saga 3 adalah penutup yang pantas dan memuaskan untuk sebuah trilogi RPG strategi yang unik. Ini bukan game yang mudah, baik secara emosional maupun strategis. Tapi bagi mereka yang mencari cerita mendalam, karakter kompleks, dan pengalaman bermain yang penuh makna, game ini adalah permata.
Stoic Studio berhasil menciptakan sesuatu yang tidak hanya menjadi game, tetapi sebuah karya seni interaktif. The Banner Saga 3 akan membuatmu merenung — tentang pengorbanan, tentang keputusan, dan tentang akhir dari semua hal.