
The Medium adalah game horor psikologis yang dikembangkan oleh Bloober Team, studio asal Polandia yang juga dikenal lewat karya-karya seperti Layers of Fear, Observer, dan Blair Witch. Dirilis pertama kali pada Januari 2021, game ini mengusung konsep unik berupa gameplay dua dunia secara simultan yang menjadi ciri khas dan daya tarik utamanya.
Bukan hanya menawarkan suasana horor mencekam, The Medium juga menyajikan pengalaman naratif yang dalam dan emosional. Pemain diajak menelusuri rahasia masa lalu, trauma yang belum sembuh, serta sisi gelap jiwa manusia. Dengan pendekatan yang sinematik, visual atmosferik, dan soundtrack garapan Akira Yamaoka (komposer Silent Hill), game ini menjadi salah satu judul paling menonjol di genre horor modern.
Latar Belakang dan Dunia

The Medium berlatar di Polandia tahun 1990-an, pasca runtuhnya rezim komunis. Pemain berperan sebagai Marianne, seorang wanita muda yang memiliki kemampuan untuk menjelajahi dunia roh (spirit world)—sebuah alam semu tempat jiwa-jiwa tersesat dan kenangan kelam terperangkap.
Kisah dimulai saat Marianne menerima telepon dari pria misterius bernama Thomas, yang memintanya datang ke resor terbengkalai Niwa—sebuah tempat yang menyimpan rahasia kelam, termasuk masa lalu Marianne sendiri.
Resor Niwa pernah menjadi lokasi peristirahatan elit, namun setelah peristiwa misterius yang disebut “Niwa Massacre,” tempat ini ditinggalkan. Di sinilah petualangan Marianne dimulai—menyelami lapisan dunia manusia dan dunia roh untuk mengungkap kebenaran yang terkubur.
Gameplay dan Mekanisme Utama
🎮 1. Dual-Reality Gameplay
Inilah elemen paling unik dari The Medium. Dalam banyak bagian game, layar terbagi dua secara simultan: dunia nyata di satu sisi dan dunia roh di sisi lainnya. Marianne eksis di kedua dunia secara bersamaan, dan pemain harus memecahkan teka-teki, menavigasi rintangan, dan melarikan diri dari ancaman dengan memperhatikan kedua realitas tersebut.
Setiap dunia punya interaksi berbeda. Misalnya, pintu yang tertutup di dunia nyata bisa terbuka di dunia roh, atau objek yang bisa dilihat di dunia roh memberikan petunjuk untuk digunakan di dunia nyata.
🔍 2. Eksplorasi dan Teka-Teki
Sebagian besar gameplay terdiri dari eksplorasi area, memeriksa objek, membaca catatan, dan menyelesaikan teka-teki lingkungan. Tidak seperti game survival horror pada umumnya, The Medium tidak memiliki pertarungan langsung. Ancaman yang ada lebih berupa atmosfer, teka-teki, dan penghindaran dari makhluk gaib.
👻 3. Out-of-Body Experience
Fitur unik lainnya adalah kemampuan Marianne untuk meninggalkan tubuh fisiknya dan menjelajahi dunia roh secara penuh. Ini digunakan untuk mengakses area tersembunyi, mengaktifkan mesin, atau menemukan rahasia yang tak bisa dijangkau dalam bentuk dual-reality.
Namun, Marianne hanya bisa bertahan dalam bentuk roh selama beberapa waktu sebelum kembali ke tubuhnya.
🎭 4. Stealth dan Penghindaran
Marianne akan berhadapan dengan entitas gaib bernama The Maw, makhluk mengerikan yang dibawakan oleh suara aktor legendaris Troy Baker. Pemain tidak bisa melawan Maw secara langsung, jadi harus bersembunyi, berjalan pelan, atau menggunakan kemampuan khusus seperti Spirit Shield untuk bertahan.

Fitur Utama
✅ Visual Gaya Sinematik Game ini menggunakan sudut kamera tetap (fixed camera angle) ala game horor klasik seperti Silent Hill dan Resident Evil, namun dengan sentuhan modern. Ini membuat visual terasa sinematik dan tegang sepanjang waktu.
✅ Teknologi Dual-Rendering Bloober Team menggunakan teknik dual-rendering, yang memungkinkan dua dunia dirender secara bersamaan dalam satu layar. Ini bukan sekadar efek visual, tapi benar-benar gameplay yang interaktif.
✅ Soundtrack Kolaboratif Musik game ini adalah hasil kolaborasi antara Akira Yamaoka dan Arkadiusz Reikowski. Hasilnya adalah soundtrack yang gelap, emosional, dan membangun suasana misteri yang intens.
✅ Cerita Bertema Trauma dan Penyembuhan The Medium mengangkat tema berat seperti kehilangan, trauma masa kecil, kekerasan, dan pencarian identitas. Semua disampaikan secara simbolik dan penuh makna melalui narasi dan visual dunia roh.
Karakter Utama

👩🦰 Marianne
Protagonis utama. Seorang medium yang memiliki kemampuan untuk melihat dan berinteraksi dengan dunia roh. Ia memiliki masa lalu yang traumatis dan mencari jawaban tentang asal-usulnya.
👤 Thomas
Pria misterius yang menghubungi Marianne. Ia memiliki hubungan dekat dengan masa lalu Niwa dan menjadi kunci penting dalam mengungkap rahasia.
🧟♂️ The Maw
Makhluk utama antagonis. Merupakan representasi dari trauma, penderitaan, dan sisi gelap jiwa manusia. Ia terus memburu Marianne di dunia roh dan terkadang bisa terlihat samar di dunia nyata.
Alur Cerita (Spoiler Ringan)
Marianne tiba di resor Niwa dan segera menyadari bahwa tempat ini dihantui oleh jiwa-jiwa tak tenang. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan roh anak kecil bernama Sadness, yang menjadi penuntunnya di dunia roh. Seiring eksplorasi, terungkap bahwa peristiwa di Niwa terkait dengan eksperimen psikis, kekuatan mediumistik, dan trauma yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Marianne mulai menyadari bahwa kekuatannya tidak sekadar anugerah, tapi juga kutukan. Ia menyaksikan kengerian dan penderitaan yang tak pernah bisa dirasakan oleh manusia biasa. Semakin dalam ia menyelami rahasia Niwa, semakin dekat ia pada kebenaran tentang dirinya sendiri—dan pilihan yang harus diambil untuk menghentikan siklus penderitaan ini.
Reaksi dan Penerimaan
📣 Kritikus dan Media
The Medium mendapatkan respons yang cukup positif dari berbagai media. Banyak yang memuji visual, atmosfer, dan inovasi gameplay dual-reality. Situs seperti IGN, GameSpot, dan Polygon memberi nilai di kisaran 7–8.
👍 Pujian
- Atmosfer dan visual sinematik
- Musik yang luar biasa
- Narasi yang emosional
- Konsep dua dunia yang kreatif
👎 Kritik
- Kurangnya interaktivitas dalam gameplay
- Puzzle yang terlalu mudah atau tidak menantang
- Performansi awal yang kurang stabil di PC
Keunggulan The Medium
✅ Konsep Unik Dunia Ganda
Dual-reality gameplay bukan gimmick semata, tapi benar-benar bagian integral dari gameplay dan cerita. Ini membuat The Medium terasa segar di tengah genre horor yang sudah banyak kloning.
✅ Visual dan Atmosfer yang Menakjubkan
Dengan Unreal Engine dan desain sinematik, setiap sudut dunia game ini memikat mata sekaligus menciptakan rasa tidak nyaman.
✅ Narasi yang Emosional dan Kompleks
Cerita The Medium tidak hitam-putih. Ia menyentuh tema-tema berat seperti kehilangan anak, kekerasan keluarga, dan trauma generasi. Semua diceritakan dengan simbolisme dan kedalaman.
✅ Soundtrack dari Legenda Horor
Kolaborasi Yamaoka dan Reikowski menghasilkan musik yang menyayat dan membekas. Nuansa Silent Hill sangat terasa namun tetap orisinal.
✅ Tidak Mengandalkan Jump Scare Murahan
Horor dalam The Medium dibangun dari atmosfer, ketegangan psikologis, dan elemen naratif, bukan dari kejutan mendadak yang klise.

Kekurangan The Medium
❌ Gameplay Kurang Variatif
Tanpa sistem pertarungan, gameplay kadang terasa seperti “walking simulator dengan teka-teki”. Ini bukan masalah bagi pecinta naratif, tapi mungkin membosankan bagi pemain yang mencari aksi.
❌ Pacing Lambat
Alur cerita berjalan lambat, dengan banyak bagian eksplorasi panjang yang bisa membuat beberapa pemain kehilangan fokus.
❌ Teka-Teki Kurang Menantang
Puzzle yang disediakan sebagian besar mudah dan terlalu terbantu, membuat tantangan minim.
❌ Performa di Konsol dan PC Awal Kurang Optimal
Versi awal game sempat mengalami bug dan performa buruk, terutama pada PC dengan spek rendah atau Xbox Series S.
❌ Tidak Ada Replay Value yang Kuat
Setelah tamat, game ini tidak memiliki mode tambahan atau ending alternatif yang berarti, jadi replayability-nya terbatas.
Kesimpulan
The Medium adalah game horor yang mengedepankan cerita emosional, atmosfer kelam, dan inovasi mekanik. Walaupun bukan untuk semua orang—terutama yang menyukai aksi cepat—game ini memberikan pengalaman yang mendalam bagi mereka yang menikmati narasi berat dan eksplorasi psikologis.

Jika kamu adalah penggemar Silent Hill, Alan Wake, atau Soma, maka The Medium sangat layak dicoba. Ia membuktikan bahwa horor tidak selalu harus berdarah-darah—kadang, ketakutan yang paling nyata datang dari luka yang belum sembuh dalam jiwa.
Spesifikasi Minimum (PC)
- OS: Windows 10 (64-bit)
- Prosesor: Intel Core i5-6600 atau Ryzen 5 2500X
- RAM: 8 GB
- GPU: NVIDIA GTX 1650 / AMD R9 390X
- DirectX: Versi 11
- Penyimpanan: 30 GB