
The Missing: J.J. Macfield and the Island of Memories – Puzzle Platformer Emosional yang Penuh Luka dan Makna
Pendahuluan
Dalam dunia game, tidak banyak judul yang berani membahas tema-tema berat seperti identitas, penerimaan diri, dan trauma emosional dengan cara yang unik dan menggugah. The Missing: J.J. Macfield and the Island of Memories, sebuah game platformer penuh teka-teki dari developer White Owls Inc. dan disutradarai oleh Hidetaka Suehiro (Swery65), adalah pengecualian. Dirilis pada tahun 2018, game ini bukan hanya tentang perjalanan mencari teman yang hilang, melainkan sebuah simbolisasi menyakitkan tentang penderitaan batin dan pencarian jati diri.
Game ini menyajikan gameplay yang tidak biasa: kamu harus melukai, bahkan memutilasi tubuh karaktermu sendiri untuk menyelesaikan puzzle. Terlihat sadis di permukaan, tapi di balik itu semua, tersimpan pesan mendalam yang menyentuh jiwa. Sebuah permainan yang secara eksplisit menggambarkan bahwa “tidak apa-apa jika kamu berbeda”.
Sinopsis Cerita
Kamu bermain sebagai J.J. Macfield, seorang gadis muda yang pergi ke Island of Memories bersama sahabatnya, Emily. Namun, Emily tiba-tiba menghilang secara misterius, dan J.J. memulai pencarian panjang di pulau yang penuh teka-teki dan keanehan.
Sepanjang perjalanan, J.J. akan mengalami berbagai kejadian supranatural dan menderita luka-luka yang ekstrem—terbakar, tertusuk, hancur, bahkan kehilangan anggota tubuh—namun dia terus hidup. Luka-luka itu bukan sekadar elemen gameplay, melainkan simbol dari penderitaan psikologis yang J.J. alami. Game ini secara bertahap mengungkap kisah pribadi J.J. melalui teks pesan, potongan ingatan, dan simbolisme yang kuat.
Gameplay: Luka Sebagai Mekanisme
Daya tarik utama The Missing terletak pada gameplay puzzle-platformer yang sangat tidak konvensional. Biasanya dalam game, pemain harus menghindari cedera. Tapi dalam game ini, kamu harus menggunakan luka sebagai alat untuk melewati rintangan.
Contoh: ketika J.J. perlu menyalakan sesuatu, dia harus membakar dirinya; untuk mencapai tempat tinggi, dia mungkin perlu mematahkan tulangnya agar bisa berguling dalam bentuk yang tidak biasa. Jika kepalanya terpisah, kamu bisa menggunakannya untuk memicu tombol. Di sinilah game ini bermain dengan metafora: luka fisik J.J. mencerminkan luka emosional yang dia pendam.
Untungnya, J.J. memiliki kemampuan regenerasi supernatural—setelah beberapa detik atau ketika kamu mengaktifkan checkpoint berupa boneka rusa, tubuhnya akan kembali utuh. Mekanika ini membuat game penuh eksperimen namun tidak frustasi.
Visual dan Atmosfer
The Missing menggunakan gaya visual 2.5D dengan latar belakang yang suram namun indah. Setiap bagian pulau memiliki atmosfer yang berbeda: dari hutan berkabut, lorong sekolah penuh kenangan, hingga rumah sakit misterius yang menyeramkan. Warna-warna pucat dan efek kabut memperkuat nuansa depresif dan melankolis.
Desain karakter J.J. sendiri juga menunjukkan transformasi secara fisik dan emosional. Seiring luka-luka yang dialami, tubuhnya menjadi kanvas visual dari penderitaan yang dia pikul. Namun, semua itu dibalut dalam gaya artistik yang tidak vulgar, melainkan simbolis dan menyentuh.
Musik dan Suara
Musik latar dalam game ini sangat minimalis namun efektif. Piano pelan, suara hujan, dan efek ambient memperkuat suasana kesepian dan kontemplatif. Suara J.J. yang kesakitan setiap kali terluka mungkin membuatmu merasa tidak nyaman, namun itulah yang diinginkan game ini—untuk menghadapkanmu langsung pada rasa sakit, baik fisik maupun emosional.
Voice acting di game ini sangat minim, lebih banyak narasi disampaikan lewat teks dan simbol. Namun kekuatan emosionalnya tetap kuat berkat storytelling visual yang efektif.
Tema dan Pesan
The Missing bukan sekadar game puzzle, tapi juga sebuah karya naratif yang membahas identitas gender, tekanan sosial, dan penerimaan diri. Lewat pesan-pesan teks dari teman dan keluarga yang kamu buka sepanjang permainan, kamu akan mengetahui bahwa J.J. menyimpan rahasia besar tentang dirinya—dan bahwa pencarian Emily adalah simbol dari pencarian dirinya sendiri.
Game ini memiliki pesan kuat: tidak apa-apa untuk menjadi berbeda, dan rasa sakit yang kita alami adalah bagian dari pertumbuhan dan penerimaan diri. Game ini bahkan menyertakan pesan eksplisit di awal permainan: “This game was made for those who feel like they don’t belong.”
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
- Narasi yang menyentuh dan kuat secara emosional.
- Gameplay inovatif dan simbolis.
- Visual dan atmosfer mendukung tema game dengan baik.
- Pesan sosial yang relevan, inklusif, dan berani.
Kekurangan:
- Konten bisa terasa mengganggu atau tidak nyaman bagi sebagian pemain.
- Durasi game relatif pendek (~5-6 jam).
- Beberapa puzzle bisa membingungkan tanpa petunjuk.
Kesimpulan
The Missing: J.J. Macfield and the Island of Memories adalah game yang luar biasa unik dan emosional. Ini bukan hanya tentang menyelesaikan teka-teki, tapi juga tentang menyembuhkan luka batin melalui penderitaan fisik yang disimulasikan. Game ini tidak cocok untuk semua orang—terutama mereka yang tidak nyaman dengan tema gelap dan simbolisme luka tubuh—namun untuk pemain yang mencari pengalaman naratif mendalam dan berbeda dari kebanyakan game, ini adalah permata yang pantas untuk dimainkan.
Di akhir perjalanan J.J., kamu tidak hanya akan mengetahui siapa Emily, tapi juga memahami siapa sebenarnya J.J.—dan mungkin, sedikit lebih mengenal dirimu sendiri.