
Thrones of Britannia – Menyatukan Tanah Britania dalam Api dan Darah
Total War Saga: Thrones of Britannia adalah salah satu entri dalam seri spin-off Total War Saga dari Creative Assembly. Diluncurkan pada tahun 2018, game ini mengusung latar sejarah unik yang sangat jarang diangkat dalam genre strategi: Inggris pada akhir abad ke-9, setelah invasi besar bangsa Viking dan munculnya kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon yang kelak membentuk cikal bakal Britania Raya.
Dengan perpaduan elemen strategi berbasis giliran dan pertempuran real-time berskala besar, Thrones of Britannia menawarkan pengalaman mendalam bagi para penggemar sejarah dan strategi, walau dengan sejumlah perubahan yang cukup kontroversial bagi penggemar Total War veteran.
Latar Belakang Sejarah: Inggris Pasca-Viking
Cerita Thrones of Britannia dimulai pada tahun 878 Masehi, tak lama setelah Raja Alfred dari Wessex berhasil menghentikan ekspansi bangsa Viking dalam Pertempuran Edington. Dunia game menggambarkan kepulauan Inggris yang terpecah-belah, terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil seperti Wessex, Mercia, dan Northumbria, serta kekuatan luar seperti bangsa Gaelik dari Skotlandia dan Irlandia, dan tentu saja para penyerbu Viking yang membentuk pemukiman permanen di tanah Inggris.
Game ini bukan hanya soal perang, tetapi juga tentang bagaimana sebuah wilayah yang kacau perlahan-lahan disatukan menjadi sebuah negara. Ceritanya mengalir dalam bentuk kampanye besar yang mendorong pemain untuk memilih faksi, membangun kekuatan militer, mengatur diplomasi, dan merajut legenda masing-masing.
Faksi-Faksi yang Bisa Dimainkan
Terdapat 10 faksi utama yang bisa dimainkan, terbagi menjadi lima kelompok budaya:
- Anglo-Saxon – Wessex dan Mercia
- Gaelic – Mide dan Circenn
- Welsh – Gwynedd dan Strat Clut
- Viking Sea Kings – Sudreyar dan Dyflin
- Viking Settlers – Northymbre dan East Engle
Masing-masing faksi memiliki gaya permainan, misi, dan bonus unik yang mencerminkan budaya dan latar belakang sejarah mereka. Misalnya, Viking Sea Kings cenderung berfokus pada penjarahan dan kekayaan, sementara Wessex lebih condong ke diplomasi dan penyatuan wilayah lewat kekuasaan kerajaan.
Gameplay dan Mekanika
Strategi Berbasis Giliran
Peta kampanye utama menggunakan sistem giliran, di mana pemain mengelola kota, membangun infrastruktur, merekrut pasukan, mengatur diplomasi, dan mengatur ekonomi. Thrones of Britannia membuat beberapa perubahan penting dari seri Total War sebelumnya, termasuk:
- Provinsi yang Lebih Kecil dan Sederhana: Setiap wilayah kini hanya memiliki satu pemukiman utama dan beberapa desa pendukung.
- Unit Rekrut Langsung: Unit bisa direkrut langsung dan muncul dalam satu giliran, meskipun moral dan kesiapan mereka masih rendah.
- Tech Tree Berdasarkan Aksi: Alih-alih membuka teknologi lewat waktu, pemain membukanya melalui aksi tertentu seperti memenangkan pertempuran atau membangun bangunan spesifik.
Pertempuran Real-Time
Sama seperti Total War lainnya, pertempuran berlangsung secara real-time dengan skala besar. Pasukan infanteri berat, pemanah, kavaleri ringan, hingga pemukul jarak dekat khas Viking seperti huscarls semua bisa dikendalikan. Elemen medan seperti hutan dan bukit sangat mempengaruhi hasil pertempuran.
Namun, Thrones of Britannia menyederhanakan beberapa hal dari game sebelumnya, seperti variasi unit yang lebih sedikit dan absennya teknologi senjata pengepungan yang rumit, membuat beberapa penggemar merasa pertempuran agak monoton dalam jangka panjang.
Aspek Naratif dan Atmosfer
Salah satu kekuatan Thrones of Britannia adalah atmosfer historisnya. Dialog para pemimpin, bahasa lokal, dan desain visual yang menggambarkan tanah Britania yang masih liar dan penuh misteri sangat mendukung nuansa permainan.
Misi naratif yang disebut “Kingdom Events” menambah lapisan kedalaman. Misalnya, sebagai Wessex, kamu mungkin harus memutuskan apakah akan mengklaim tahta Inggris secara diplomatik atau melalui dominasi militer.
Ada pula sistem “Legacies” dan “Fame”, di mana reputasi dan pilihanmu akan menentukan bagaimana sejarah mencatat faksimu: sebagai penakluk, pemersatu, atau penguasa berdarah dingin.
Kelebihan
- Latar sejarah unik – Jarang game strategi membahas Inggris abad ke-9 dengan sedetail ini.
- Faksi beragam – Setiap kelompok budaya memiliki karakteristik dan pendekatan bermain yang unik.
- Desain visual atmosferik – Lingkungan, musik, dan efek suara membangun dunia yang imersif.
- Lebih fokus dan ramping – Untuk pemain baru, sistem yang disederhanakan memudahkan akses.
Kekurangan
- Konten terasa terbatas – Beberapa pemain merasa game ini lebih seperti DLC ketimbang game mandiri karena peta dan fitur yang lebih kecil dari Total War biasa.
- Pertempuran repetitif – Kurangnya variasi unit membuat banyak pertempuran terasa mirip satu sama lain.
- AI kadang tidak agresif – Dalam kampanye, AI musuh sering terlalu pasif dan mudah dieksploitasi.
Kesimpulan
Thrones of Britannia adalah game strategi yang ambisius dalam niatnya namun terbagi dua dalam eksekusinya. Di satu sisi, ia berhasil mengangkat masa sejarah yang jarang dilirik dan menyajikannya dengan penuh semangat dan atmosfer. Namun di sisi lain, sederet penyederhanaan mekanik membuatnya terasa kurang menggigit untuk penggemar Total War veteran.
Jika kamu tertarik dengan sejarah Inggris awal, politik kerajaan, atau ingin merasakan jadi penguasa Saxon atau raja Viking, Thrones of Britannia layak dicoba. Tapi untuk mereka yang mencari kedalaman dan kompleksitas seperti Total War: Medieval II atau Three Kingdoms, kamu mungkin akan merasa game ini hanya secuil dari apa yang seharusnya bisa menjadi pengalaman epik.