ITS NOT YOUR FAULT – Film Interaktif Bergaya Game yang Bikin Merinding
Pendahuluan
Setiap tahun, dunia video game kedatangan judul-judul baru yang mencoba ngasih sesuatu yang beda. Ada yang berhasil, ada juga yang tenggelam. Nah, salah satu game terbaru yang cukup menyedot perhatian gamer indie adalah ITS NOT YOUR FAULT. Dari judulnya aja udah bikin penasaran—seolah ada suara misterius yang berulang kali mengingatkan: “Ini bukan salahmu.” Tapi bener gak?
Game ini masuk ke ranah yang jarang disentuh: bukan action, bukan RPG klasik, melainkan sebuah pengalaman naratif sinematik. Lo gak akan ketemu jumpscare murahan, juga gak akan nemuin ledakan atau boss fight epik. Yang ada adalah atmosfer suram, rumah yang penuh noda misterius, dan sebuah alat unik bernama bleach gun—senjata untuk “membersihkan” masa lalu.
Konsep Dasar Gameplay
Secara garis besar, gameplay ITS NOT YOUR FAULT terbagi menjadi dua mode: eksplorasi sinematik dan pembersihan interaktif.
- Eksplorasi Sinematik
Lo berjalan di rumah atau lokasi kejadian yang penuh bekas tragedi. Kamera bergerak dengan gaya film—kadang fixed angle, kadang tracking shot panjang, bahkan sesekali close-up dramatis. Rasanya bukan kayak main game biasa, tapi kayak jadi bagian dari film thriller. - Pembersihan Interaktif
Di titik tertentu, lo beralih ke mode first-person dengan bleach gun. Senjata ini bisa menyemprot noda darah, bercak misterius, atau bekas kekerasan. Tapi, membersihkan bukan sekadar bikin tembok kinclong—setiap noda punya cerita. Saat lo hapus, potongan narasi, suara samar, atau kilas balik muncul. Semakin banyak lo bersihin, semakin jelas potongan puzzle naratif yang kebentuk.
Mekaniknya sederhana, tapi justru kesederhanaan itu bikin lo fokus ke cerita dan atmosfer.
Atmosfer Sinematik
Hal paling unik dari game ini adalah gaya presentasi ultra-sinematik. Game ini tampil dengan aspek rasio layar super lebar (64:25), membuat setiap adegan kayak shot film festival. Bahkan framerate dibatasi di 24 fps—bukan bug, tapi memang pilihan desain biar kerasa kayak nonton film.
Kamera bekerja kayak sutradara:
- Kadang memperlihatkan ruangan luas dengan sudut dramatis.
- Kadang fokus ke ekspresi karakter atau detail noda di dinding.
- Ada momen kamera bergerak lambat, seolah bikin penonton bernapas bareng cerita.
Semua ini bikin ITS NOT YOUR FAULT lebih dekat ke film interaktif ketimbang game tradisional.
Narasi Nonlinear
Ceritanya gak diceritain lurus. Lo gak dapet cutscene panjang yang ngejelasin siapa, kenapa, kapan. Sebaliknya, narasi muncul lewat:
- Potongan suara samar.
- Teks singkat di layar.
- Detail visual di lingkungan.
- Kilas balik yang muncul tiap lo membersihkan area tertentu.
Dengan begitu, lo kayak jadi detektif: menyusun sendiri timeline peristiwa. Satu pemain bisa nangkep makna beda dengan pemain lain. Ada yang melihatnya sebagai kisah kekerasan rumah tangga, ada yang nganggep ini tentang rasa bersalah seorang survivor, ada juga yang interpretasi lebih simbolis—tentang trauma masa lalu yang gak bisa dihapus begitu aja.
Kalimat “It’s not your fault” jadi inti. Siapa yang ngomong? Ditujukan buat siapa? Beneran jujur atau sekadar ilusi? Pertanyaan-pertanyaan ini ngikutin lo sampai layar terakhir.
Tema & Pesan
Game ini mengusung tema yang berat:
- Rasa bersalah dan trauma.
- Kekerasan tersembunyi di balik pintu rumah.
- Pertanyaan moral soal menghapus jejak masa lalu.
Dengan bleach gun, lo seperti disuruh “menghapus” sesuatu. Tapi apakah itu benar? Apakah membersihkan dinding berarti juga menghapus rasa sakit? Atau justru malah mengubur kebenaran?
Pesan moral game ini sengaja dibuat ambigu. Jadi bukan sekadar hiburan, tapi juga pengalaman introspektif.
Audiovisual yang Kuat
Selain visual sinematik, musik juga berperan penting. Bukan musik melodramatis, tapi ambient sound yang bikin tegang:
- Suara langkah kaki di lorong sempit.
- Tetesan air di kamar mandi gelap.
- Bisikan samar yang datang entah dari mana.
Kadang game hening total, bikin setiap bunyi kecil terasa menakutkan. Audio desain ini bikin imersi makin dalam.
Durasi & Struktur
Durasi game relatif singkat, rata-rata sekitar 1–2 jam. Tapi intensitasnya tinggi, jadi pas buat genre ini. Struktur nonlinear bikin pemain bisa dapet cerita dengan urutan berbeda. Ada replay value kecil: lo bisa balik main dan nyoba “membersihkan” area berbeda lebih dulu buat ngeliat potongan cerita lain.
Kelebihan Game
- Unik banget. Gak banyak game yang berani ngasih gameplay “membersihkan” sebagai inti cerita.
- Sinematik kelas film. Dari framing kamera sampai pacing, kerasa kayak film interaktif.
- Narasi dalam & interpretatif. Lo bisa punya makna pribadi dari pengalaman.
- Durasi pas. Gak kepanjangan, gak keburu bosan.
- Atmosfer mendalam. Bisa bikin lo mikir lama setelah selesai main.
Kekurangan Game
- Ambigu banget. Buat sebagian orang, kurang jelas malah bikin bingung.
- Pacing lambat. Gak ada aksi cepat, bisa terasa membosankan buat gamer yang nyari adrenalin.
- Durasi singkat. Ada yang mungkin berharap cerita lebih panjang atau bercabang.
- Minim interaksi. Lebih banyak eksplorasi dan observasi daripada gameplay aktif.
Tips Menikmati ITS NOT YOUR FAULT
- Main di ruangan gelap dengan headset. Biar audio dan visual makin ngena.
- Jangan buru-buru. Resapi tiap ruangan, detail, dan bayangan.
- Catat clue kecil. Bisa berupa teks di dinding, posisi benda, atau suara samar.
- Main lebih dari sekali. Urutan yang berbeda bisa memunculkan interpretasi baru.
- Terima ambiguitas. Jangan harap semua dijawab. Justru “lubang kosong” itulah yang bikin pengalaman terasa personal.
Potensi & Masa Depan
Sebagai proyek indie dengan gaya eksperimental, ITS NOT YOUR FAULT nunjukin arah baru buat game naratif. Banyak kemungkinan:
- Developer bisa bikin sekuel dengan rumah/kejadian berbeda.
- Bisa dikembangkan jadi seri antologi dengan tema trauma lain.
- Atau tetap jadi one-shot karya seni yang dikenang karena keunikannya.
Apapun pilihannya, game ini udah cukup ninggalin jejak sebagai pengalaman psikologis yang beda dari biasanya.
Kesimpulan
ITS NOT YOUR FAULT bukan game buat semua orang. Kalau lo nyari aksi cepat, lo bakal kecewa. Tapi kalau lo suka narasi gelap, atmosfer sinematik, dan pengalaman psikologis yang bikin mikir, ini adalah game yang wajib dicoba.