Beyond Citadel (2025): FPS Retro Gritty yang Tak Tertandingi


1. Pendahuluan & Sejarah Singkat

  • Beyond Citadel adalah sequel dari The Citadel (2020), dikembangkan sepenuhnya oleh solo developer doekuramori dan dirilis pada 2–3 Januari 2025
  • Game ini mengusung genre indie FPS retro dengan estetika cyberpunk gelap, biomekanikal horor, dan sentuhan anime dewasa yang vulgar—sering disebut sebagai ero-guro—dengan kekerasan grafis ekstrem dan estetika yang kontroversial
  • Pecahannya mirip boomer shooter klasik dari era 90-an seperti Doom, Wolfenstein, dan Marathon, dengan tambahan mekanik modern seperti reloading manual, leaning, dan sistem “Blessings” ala perk

2. Atmosfer & Visual

  • Visual bergaya 2.5D sprite retro dengan paduan elemen anime dan biomekanikal horor, estetika menyerupai karya H.R. Giger dan Ghost in the Shell
  • Grafik terlihat suram dan kelabu, menciptakan atmosfer yang menekan meski beberapa area penuh spektakuler seperti kota, arena besar, hingga desain interior citadel yang mencekam
  • Elemen “ero-guro” seperti seni karakter yang digore secara eksplisit—kadang seksual—dapat dimatikan melalui opsi game bagi pemain yang risih

3. Narasi & Tema

  • Pemain berperan sebagai The Martyr, satu-satunya harapan umat manusia melawan kekuatan surgawi dan neraka setelah kehancuran dunia; kisahnya berkembang lewat fragmen dialog dan layar loading — singkat, misterius, tapi atmosferik
  • Ada tema ‘pantheism’ filosofis tertutup dalam kengerian dan nihilisme—meski tidak selalu eksplisit disampaikan

4. Gameplay & Mekanik Utama

a. Kontrol dan Combat Strategy

  • Mekanik senjata realistik: pemuatan peluru manual, reloading kompleks (buka magazine, cock bolt), reloading saat panik jadi strategi tersendiri
  • Fitur leaning dan movement chaining dipakai secara strategis dalam level design
  • Sistem Blessings (semacam perk toggle) memungkinkan build karakter lebih dinamis, mirip dengan sistem Call of Duty, tapi bisa dilewatkan

b. Level Design & Tantangan

  • Level beragam: dari koridor sempit mencekam hingga area luas dengan pasukan musuh agresif, hingga boss mech besar dan platforming sulit
  • Kritik umum: beberapa level besar terasa terlalu panjang dan repetitif—ada elemen “find 4 switches” yang terasa mengulur waktu dan mengurangi momentum
  • Boss fight menyuguhkan pertarungan masal penuh musuh kecil; tantangan utamanya adalah endurance dan manajemen ritme, bukan cuma refleks

5. Penerimaan Kritikus & Komunitas

  • Steam Reviews: “Overwhelmingly Positive” dengan skor sekitar 96% .
  • PC Gamer menyebutnya sebagai “horny, ultra-violent retro FPS” – menyatakan game ini unik, intens, dan disturbing—namun jujur dalam niatnya
  • TheKonNetwork menyebut gameplay sangat presisi, brutal, dan atmosfer yang kuat — selevel indie terbaik, bahkan menyaingi AAA
  • TechRaptor memuji mekanik senjata realistis dan taktis, meski cerita singkat dan visual suram menjadi titik lemah
  • Pixeldie menyayangkan level besar yang kurang kohesif dan bos yang bisa jadi terlalu repetitif sebagai target statis
  • Namun masalah teknis di Steam Deck dilaporkan: frame rate drop saat helm/HUD muncul, crash sporadis
  • Beberapa pemain menganggap estetika guro cukup menganggu, sementara yang lain tetap menikmati gameplaynya

6. Inovasi & Pengaruh

  • Doekuramori berbicara tentang bagaimana developer Jepang terlalu sering mencoba meniru gaya Call of Duty, padahal kekuatan mereka justru di hal gameplay inovatif. Beyond Citadel adalah contoh bagaimana focus ke gameplay bisa berhasil

7. Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan:

  • Mekanik senjata realis dan taktikal membuat combat sangat memuaskan.
  • Atmosfer unik gabungan retro FPS, cyberpunk, anime, dan horor yang sulit ditemukan di game lain.
  • Game solo-developed namun berkualitas dan ambisius—menyaingi beberapa game AAA

Kekurangan:

  • Elemen ero-guro mungkin menjauhkan segmen pemain tertentu—meski bisa dinonaktifkan.
  • Level besar kadang terasa monoton dan pacing buruk.
  • Teknis di beberapa platform (Steam Deck) masih kurang stabil.
  • Narasi dan dialog minimal—tapi itu disengaja untuk tone atmosferik.

8. Kesimpulan

Beyond Citadel adalah pengalaman FPS retro yang brutal, aneh, dan memikat—sebuah karya unik dari solo developer yang berani berbeda. Ia tidak ramah untuk semua orang, tapi untuk yang terbuka dengan estetika ekstrem dan gameplay mendalam, game ini sangat direkomendasikan.

  • Game ini tersedia di Steam, termasuk bundle dengan The Citadel. Harganya sering diskon—sekitar $12–14 saat dirilis .
  • Tidak ada review resmi di Metacritic hingga saat ini .
  • Player bisa mengubah settings seperti mematikan gore dan sexual elements jika ingin sensasi lebih “aman”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *