๐ŸŒ€ Axiom Verge 2 โ€“ Dunia Paralel dan Misteri Teknologi Kuno

Sejak dirilisnya Axiom Verge pertama pada tahun 2015, nama Thomas Happ โ€” sang pengembang tunggal di balik proyek tersebut โ€” telah menjadi simbol dedikasi dan kreativitas dalam dunia indie game. Enam tahun kemudian, Happ kembali dengan sekuel yang sangat dinantikan: Axiom Verge 2. Dirilis pada 2021 untuk platform seperti Nintendo Switch, PlayStation, dan PC (via Epic Games Store dan Steam), game ini tidak hanya melanjutkan semesta misterius dari pendahulunya, tetapi juga memperluasnya dengan ide baru, cerita yang lebih dalam, dan gameplay yang berani berbeda.

Berbeda dari sekadar โ€œulang formula suksesโ€, Axiom Verge 2 menawarkan pengalaman baru yang tetap setia pada akar metroidvania, namun dengan pendekatan yang lebih eksploratif, emosional, dan filosofis.


๐ŸŒ Latar Cerita: Dunia Antara Teknologi dan Mitologi

Cerita Axiom Verge 2 berfokus pada Indra Chaudhari, seorang miliarder sekaligus pemimpin perusahaan teknologi yang mencari putrinya yang hilang. Pencarian itu membawanya ke Antarktika, di mana ia menemukan portal menuju dunia lain yang disebut Another World โ€” tempat penuh reruntuhan peradaban kuno dan mesin hidup yang disebut Axiom.

Berbeda dari protagonis di game pertama, Indra bukanlah ilmuwan yang terjebak dalam eksperimen, melainkan seseorang yang memiliki tujuan pribadi dan emosional. Sepanjang permainan, pemain akan menemukan pesan-pesan misterius, jurnal, dan rekaman yang perlahan mengungkap asal-usul dunia tersebut serta hubungan antara teknologi canggih dan kekuatan dewa-dewi yang misterius.

Cerita Axiom Verge 2 sarat dengan tema transhumanisme, identitas, dan konsekuensi dari penemuan manusia โ€” seolah mengajak pemain merenungkan hubungan antara ciptaan dan pencipta, antara mesin dan kesadaran.


๐Ÿงญ Gameplay: Evolusi dari Formula Metroidvania

Secara mekanis, Axiom Verge 2 tetap mempertahankan elemen inti genre metroidvania: eksplorasi dunia luas yang saling terhubung, perolehan kemampuan baru untuk membuka area sebelumnya, dan rahasia tersembunyi di setiap sudut peta. Namun, Happ memperkenalkan sejumlah perubahan signifikan yang membuat game ini terasa segar.

Pertama, senjata api bukan lagi fokus utama. Tidak seperti game pertama yang berorientasi pada senjata dan proyektil, Axiom Verge 2 menitikberatkan pertarungan jarak dekat (melee combat) dengan senjata seperti kapak, cambuk energi, dan pisau spiritual. Ini memberikan sensasi yang lebih taktis dan menuntut pemain untuk membaca pola serangan musuh dengan hati-hati.

Kedua, sistem drone dan hacking memainkan peran besar dalam gameplay. Indra dapat menggunakan drone kecil untuk menjelajahi area sempit atau bahkan menembus โ€œdunia digitalโ€ โ€” semacam dimensi paralel penuh glitch dan rahasia tersembunyi. Melalui sistem hacking, pemain bisa mengubah perilaku musuh, seperti memperlambat, menonaktifkan, atau bahkan menjadikannya sekutu sementara. Fitur ini menambah lapisan strategi dalam eksplorasi dan pertempuran.

Selain itu, terdapat pohon kemampuan (skill tree) yang memungkinkan pemain meningkatkan statistik, memperkuat serangan, atau menambah kemampuan bertahan hidup. Semua elemen ini dirancang untuk memberi kebebasan dalam gaya bermain โ€” apakah ingin fokus pada eksplorasi, stealth, atau pertempuran agresif.


๐Ÿ”๏ธ Dunia dan Desain Lingkungan

Salah satu daya tarik utama Axiom Verge 2 adalah desain dunianya yang luas, penuh misteri, dan menakjubkan secara estetika. Dunia Another World bukan sekadar reruntuhan teknologi, tetapi perpaduan antara mesin hidup dan lanskap alami yang eksotis. Pemain akan menjelajahi pegunungan es, reruntuhan kuil, gurun berdebu, hingga ruang digital yang tampak seperti komputer purba.

Thomas Happ berhasil menciptakan dunia yang terasa hidup meskipun penuh kesunyian. Tidak ada banyak NPC atau percakapan, tetapi setiap area memiliki suasana yang kuat โ€” dari ketenangan melankolis hingga ketegangan saat melawan makhluk mekanis raksasa. Elemen eksplorasi menjadi fokus utama; pemain didorong untuk terus menjelajah, menemukan rahasia, dan memecahkan teka-teki lingkungan.


๐ŸŽจ Gaya Visual: Pixel Art yang Penuh Jiwa

Secara grafis, Axiom Verge 2 tetap menggunakan gaya pixel art 2D, namun dengan pendekatan warna dan estetika yang berbeda dari pendahulunya. Jika Axiom Verge pertama terasa gelap dan claustrophobic dengan nuansa sci-fi horror, sekuelnya justru lebih hangat dan organik. Warna-warna lembut, cahaya alami, dan lanskap terbuka memberikan kesan dunia yang lebih luas dan misterius.

Setiap elemen, dari karakter hingga musuh, digambar dengan detail luar biasa. Animasi yang halus serta efek glitch atau distorsi digital menambah nuansa surealis pada dunia yang sudah aneh ini. Visualnya bukan sekadar nostalgia terhadap era 16-bit, tetapi sebuah interpretasi artistik dari masa lalu dan masa depan yang bersatu.


๐ŸŽต Musik dan Atmosfer Suara

Soundtrack buatan Thomas Happ kembali menjadi sorotan. Musik dalam Axiom Verge 2 tidak terlalu menonjol di permukaan, tetapi perlahan membangun atmosfer yang tepat untuk setiap situasi โ€” entah itu kesendirian di gurun atau ketegangan saat melawan bos raksasa.

Suara ambient, dengungan mesin, dan nada-nada elektronik menciptakan sensasi seolah pemain benar-benar berada di dunia antara alam dan mesin. Pendekatan audio yang minimalis namun emosional ini memperkuat tema utama game: kehampaan, penemuan, dan pencarian makna.


โš™๏ธ Kelebihan Game

  1. Pendekatan baru terhadap formula metroidvania yang lebih berfokus pada eksplorasi dan hacking daripada pertempuran semata.
  2. Cerita emosional dan filosofis, menggali tema identitas dan teknologi.
  3. Dunia yang luas, misterius, dan menawan secara visual.
  4. Soundtrack atmosferik yang memperkuat nuansa kesendirian dan penemuan.
  5. Desain level cerdas dengan banyak rahasia tersembunyi untuk penjelajah sejati.

โšซ Kekurangan Game

  1. Aksi tempur terasa kurang intens bagi pemain yang mencari pengalaman penuh adrenalin seperti di game pertama.
  2. Pacing lambat di awal permainan bisa membuat pemain baru merasa bingung.
  3. Tidak semua elemen cerita dijelaskan secara eksplisit โ€” beberapa bagian terlalu samar.

๐ŸŒŒ Kesimpulan: Sebuah Evolusi yang Tenang, Namun Mendalam

Axiom Verge 2 bukanlah sekuel yang mencoba mengulangi kesuksesan pendahulunya. Sebaliknya, ia berani menjadi sesuatu yang berbeda โ€” lebih tenang, lebih introspektif, dan lebih fokus pada penemuan daripada pertempuran.

Thomas Happ menunjukkan bahwa bahkan dengan keterbatasan sumber daya, sebuah game bisa menjadi karya seni penuh makna jika dibangun dengan visi dan hati. Dunia yang ia ciptakan bukan hanya tempat bertarung, tetapi ruang untuk merenung tentang hubungan manusia dengan ciptaannya, tentang kesendirian, dan tentang makna eksistensi.

Bagi penggemar metroidvania sejati atau mereka yang mencari petualangan yang menggugah pikiran, Axiom Verge 2 adalah perjalanan yang wajib dicoba โ€” sebuah dunia di mana teknologi dan jiwa bertemu dalam simfoni keheningan dan misteri. ๐ŸŒŒ๐ŸŽฎ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *