
Destiny 2: Shadowkeep — Kembalinya Teror dari Bulan
Destiny 2: Shadowkeep adalah ekspansi keempat dari game Destiny 2 yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Bungie, dirilis pada 1 Oktober 2019 untuk platform PlayStation 4, Xbox One, dan PC, serta kemudian hadir di Google Stadia. Ekspansi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Destiny 2, karena menandai kembalinya Bungie sebagai penerbit independen setelah berpisah dari Activision.
Dengan Shadowkeep, Bungie membawa pemain kembali ke Bulan (The Moon) — lokasi legendaris dari Destiny pertama — namun kali ini dengan suasana lebih kelam, misterius, dan sarat mimpi buruk dari masa lalu.
Latar Cerita: Bangkitnya Mimpi Buruk di Bulan
Cerita Destiny 2: Shadowkeep berfokus pada Eris Morn, seorang karakter penting dari Destiny 1 yang kembali setelah bertahun-tahun menghilang. Ia menemukan sesuatu yang mengerikan di permukaan Bulan: struktur misterius dari entitas Kegelapan (The Darkness) yang muncul di bawah permukaan satelit tersebut.
Bangunan itu dikenal sebagai Scarlet Keep, benteng besar milik Hive yang menjulang di atas permukaan Bulan. Di dalamnya, kekuatan jahat telah membangkitkan “Nightmares” — manifestasi fisik dari kenangan dan rasa bersalah para Guardian. Para pemain harus membantu Eris Morn menghadapi bayangan masa lalunya dan menghentikan ancaman baru sebelum kekuatan Kegelapan menyebar ke seluruh tata surya.
Narasi ini lebih introspektif dibanding ekspansi sebelumnya. Alih-alih perang besar antar ras alien, Shadowkeep menggali sisi psikologis karakter dan dunia Destiny, menghadirkan tema tentang trauma, kehilangan, dan ketakutan yang menghantui para Guardian.
Kembali ke Bulan: Nostalgia dan Kengerian
Bagi pemain lama Destiny, kembalinya ke Bulan merupakan momen nostalgia. Namun Bungie tidak sekadar menghadirkan ulang lokasi lama — mereka mendesain ulang Moon sepenuhnya untuk memanfaatkan teknologi Destiny 2.
Versi baru Bulan terasa lebih besar, lebih detail, dan dipenuhi misteri. Pemain akan menjelajahi reruntuhan pangkalan manusia yang terbengkalai, gua Hive yang menjijikkan, dan pemandangan indah di bawah cahaya redup Bumi di cakrawala.
Namun keindahan itu dibalut atmosfer menegangkan. Musik latar dan desain suara menghadirkan rasa takut dan kesepian, memperkuat tema mimpi buruk yang menjadi inti dari Shadowkeep.
Zona ini juga menyembunyikan banyak Lost Sectors, misi rahasia, serta aktivitas publik baru seperti Nightmare Hunts dan Altars of Sorrow — event kooperatif yang menantang pemain untuk melawan gelombang musuh kuat dari Hive.
Gameplay dan Sistem Baru
Selain konten cerita dan lokasi baru, Shadowkeep memperkenalkan sejumlah perubahan besar yang membentuk arah Destiny 2 di masa depan.
- Sistem Armor 2.0
Bungie memperbarui sistem peralatan dengan Armor 2.0, yang memungkinkan kustomisasi lebih dalam. Pemain kini bisa:
Menggunakan mods untuk mengubah kemampuan armor.
Menyeimbangkan atribut seperti Mobility, Resilience, dan Recovery.
Menentukan build spesifik sesuai gaya bermain — misalnya build berbasis grenade recharge atau super regeneration.
Sistem ini membuat progresi karakter jauh lebih fleksibel dan strategis, menghadirkan kedalaman RPG yang sebelumnya kurang terasa di Destiny 2.
- Power Level dan Season Pass
Shadowkeep juga memperkenalkan Seasonal Model, menggantikan sistem ekspansi besar tahunan.
Dengan pembelian Shadowkeep, pemain mendapat akses ke Season of the Undying, musim pertama dengan konten live yang berkembang setiap beberapa minggu.
Pendekatan ini memperpanjang umur game dan menjaga komunitas tetap aktif dengan event dan hadiah musiman.
- Nightmare Hunts
Salah satu fitur unggulan Shadowkeep adalah Nightmare Hunts — misi berbasis tim yang menempatkan pemain melawan “mimpi buruk” dari bos-bos ikonik Destiny sebelumnya.
Misalnya, pemain bisa melawan wujud mimpi buruk dari Crota atau Phogoth, musuh legendaris dari Destiny 1. Mode ini tidak hanya menantang secara mekanik, tapi juga simbolis — seolah mengajak pemain menghadapi masa lalu mereka sendiri.
Raid: Garden of Salvation
Ekspansi ini memperkenalkan raid baru bernama Garden of Salvation, yang berlokasi di dunia misterius Black Garden — tempat spiritual yang terkait langsung dengan entitas Kegelapan.
Raid ini menjadi salah satu yang paling menantang di seri Destiny 2, menguji kemampuan koordinasi enam pemain untuk memecahkan teka-teki rumit sambil melawan pasukan Vex. Selain desain visualnya yang memukau, Garden of Salvation juga menawarkan salah satu loot terbaik di masanya, termasuk senjata legendaris dengan efek unik.
Visual, Audio, dan Atmosfer
Dari sisi presentasi, Shadowkeep menunjukkan keahlian Bungie dalam menciptakan dunia yang atmosferik.
Pencahayaan lembut Bulan, kabut di lembah yang sunyi, serta efek partikel saat melawan Hive membuat setiap misi terasa sinematik.
Soundtrack garapan Michael Salvatori dan Skye Lewin penuh dengan nada-nada haunting dan orkestrasi megah yang menegangkan. Musik yang dimainkan saat menjelajahi Moon mampu membangkitkan rasa nostalgia sekaligus kecemasan — perpaduan sempurna dengan tema horor psikologisnya.
Kelebihan Destiny 2: Shadowkeep
Cerita yang lebih gelap dan mendalam, menggali sisi emosional dunia Destiny.
Kembalinya Moon dengan desain ulang yang indah dan penuh rahasia.
Armor 2.0 menghadirkan sistem kustomisasi yang dalam dan fleksibel.
Raid Garden of Salvation termasuk salah satu yang paling berkesan dalam sejarah Destiny.
Musik dan atmosfer luar biasa, memperkuat kesan misterius dan melankolis.
Kekurangan Shadowkeep
Kampanye utama relatif singkat (sekitar 5–6 jam untuk diselesaikan).
Beberapa misi terasa repetitif karena desain arena mirip.
Konten endgame terbatas di awal perilisan sebelum pembaruan musiman.
Tidak banyak inovasi dalam jenis musuh baru — Hive dan Vex masih dominan.
Penerimaan dan Dampak
Destiny 2: Shadowkeep mendapat sambutan positif dari para pemain dan kritikus. Banyak yang memuji arah baru yang diambil Bungie, terutama setelah berpisah dari Activision.
Meskipun tidak sempurna, ekspansi ini dianggap sebagai awal baru bagi Destiny 2 — era di mana Bungie mulai mengendalikan sepenuhnya arah kreatif dan ekonominya sendiri.
Sistem armor baru, model musiman, dan pendekatan narasi yang lebih suram menjadi pondasi bagi ekspansi berikutnya seperti Beyond Light dan The Witch Queen.
Kesimpulan
Destiny 2: Shadowkeep bukan hanya ekspansi, tetapi simbol kebangkitan Bungie sebagai studio independen yang berani mengambil risiko demi visi kreatifnya. Dengan cerita yang menegangkan, atmosfer mengerikan di Bulan, dan sistem gameplay yang diperbarui, ekspansi ini menjadi titik balik penting dalam evolusi Destiny 2.
Meski kampanyenya singkat, Shadowkeep berhasil mengingatkan pemain bahwa di balik segala kekuatan dan cahaya para Guardian, selalu ada bayangan dan mimpi buruk yang menunggu di kegelapan.
Apakah kamu ingin saya lanjutkan dengan artikel 800 kata tentang Destiny 2: Beyond Light sebagai kelanjutan langsung dari Shadowkeep?
