DUNIA GAME

Pendahuluan

Devil May Cry 5 adalah salah satu game aksi paling spektakuler yang pernah dirilis oleh Capcom. Diluncurkan pada 8 Maret 2019, game ini merupakan kelanjutan langsung dari seri Devil May Cry 4 (2008), sekaligus menjadi babak penting yang menutup kisah panjang keluarga Sparda — iblis legendaris yang mewariskan kekuatan setan kepada anak-anaknya: Dante dan Vergil. Game ini dirilis untuk PlayStation 4, Xbox One, dan PC, kemudian mendapatkan versi khusus bertajuk Devil May Cry 5: Special Edition untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X/S pada tahun 2020.

Capcom berhasil menghidupkan kembali semangat klasik hack and slash yang begitu dicintai para penggemar dengan menggabungkan elemen aksi cepat, visual menawan berbasis RE Engine, serta karakter-karakter ikonik dengan gaya dan kepribadian yang kuat. Devil May Cry 5 bukan sekadar lanjutan, tetapi juga representasi dari bagaimana genre aksi bergaya bisa berevolusi di era modern.


Latar Belakang dan Pengembangan

Setelah perilisan Devil May Cry 4, banyak penggemar khawatir arah seri ini akan berubah. Capcom sempat melakukan eksperimen dengan DmC: Devil May Cry (2013), versi reboot yang dikembangkan oleh Ninja Theory. Walaupun mendapat pujian dari kritikus, reboot tersebut menuai kontroversi di kalangan penggemar lama karena perubahan drastis pada desain Dante dan nuansa ceritanya.

Karena itu, Capcom memutuskan untuk kembali ke akar klasik dengan Devil May Cry 5. Game ini dikembangkan menggunakan RE Engine, mesin grafis yang juga digunakan dalam Resident Evil 7 dan Resident Evil 2 Remake. Engine ini memungkinkan pencahayaan, tekstur, dan ekspresi wajah yang sangat realistis, membuat setiap adegan terasa hidup dan intens. Sutradara Hideaki Itsuno, yang telah terlibat dalam seri ini sejak Devil May Cry 2, kembali memimpin proyek untuk memastikan identitas klasik DMC tetap utuh.


Cerita: Pertarungan Terakhir Keluarga Sparda

Kisah Devil May Cry 5 dimulai di kota Red Grave City, yang tiba-tiba diserang oleh pohon raksasa misterius bernama Qliphoth. Pohon ini tumbuh dari dunia iblis dan menyedot darah manusia untuk menghasilkan buah terlarang yang dapat memberikan kekuatan luar biasa bagi siapa pun yang memakannya. Di balik semua kekacauan itu berdiri seorang iblis kuat bernama Urizen, yang menjadi ancaman utama dalam game ini.

Pemain mengendalikan tiga karakter utama: Nero, Dante, dan V. Setiap karakter memiliki motivasi dan gaya bertarung berbeda, namun tujuan mereka sama — menghentikan Urizen dan menyelamatkan dunia dari kehancuran.

  • Nero, yang pertama kali muncul di Devil May Cry 4, kini menjadi pemburu iblis profesional. Namun, di awal cerita, lengannya yang dikenal sebagai Devil Bringer dipotong oleh sosok misterius. Ia kemudian mendapatkan lengan mekanis bernama Devil Breaker buatan insinyur eksentrik Nico.
  • V adalah karakter baru yang misterius. Ia tampak lemah dan lebih banyak memerintah tiga familiarnya — Griffon, Shadow, dan Nightmare — untuk bertarung. Identitas aslinya menjadi misteri besar hingga paruh akhir cerita.
  • Dante, sang legenda pemburu iblis, kembali dengan segala keanggunan dan gaya khasnya. Setelah kekalahan awal melawan Urizen, Dante melakukan perjalanan untuk mengasah kekuatannya, bahkan memanfaatkan kekuatan ayahnya, Sparda, untuk menghadapi ancaman yang lebih besar.

Seiring cerita berkembang, terungkap bahwa Urizen sebenarnya adalah separuh iblis dari Vergil, saudara kembar Dante. Vergil memisahkan sisi manusianya (V) dan sisi iblisnya (Urizen) menggunakan pedang Yamato, berharap menjadi makhluk sempurna tanpa kelemahan manusiawi. Pada akhirnya, ketiganya — Dante, Vergil, dan Nero — harus menghadapi kebenaran dan pertarungan terakhir yang akan menentukan nasib dunia iblis dan dunia manusia.


Gameplay: Kecepatan, Gaya, dan Kombinasi Tanpa Batas

Salah satu keunggulan utama Devil May Cry 5 terletak pada sistem gameplay-nya yang mendalam dan memuaskan. Game ini mempertahankan esensi hack and slash klasik, di mana pemain harus menggabungkan serangan, menghindar, dan menggunakan kemampuan khusus untuk menciptakan combo stylish yang dinilai dengan sistem Style Rank — mulai dari “D” (Dismal) hingga “SSS” (Smokin’ Sexy Style!).

1. Nero dan Devil Breaker

Nero kini mengandalkan lengan buatan Nico yang disebut Devil Breaker. Setiap jenis memiliki kemampuan unik, seperti:

  • Overture untuk serangan listrik,
  • Punch Line yang bisa meluncur seperti roket,
  • Gerbera untuk meluncur dan menghindar dengan cepat.

Selain itu, Nero dapat mengaktifkan Devil Trigger, memperkuat serangan dan memanggil spektrum dari dirinya untuk membantu bertarung.

2. V dan Taktik Pemanggilan

Berbeda dengan karakter lain, V tidak bertarung langsung. Ia memanggil tiga makhluk iblis:

  • Griffon, burung yang menyerang dari jarak jauh,
  • Shadow, makhluk mirip panther untuk serangan darat cepat,
  • Nightmare, golem raksasa yang bisa dipanggil saat Devil Trigger aktif.

Untuk mengalahkan musuh, V harus mendekati musuh yang sekarat dan memberikan pukulan akhir menggunakan tongkatnya, menciptakan gameplay yang strategis dan unik.

3. Dante dan Gaya Klasik

Sebagai karakter paling kompleks, Dante memiliki empat gaya bertarung — Trickster, Swordmaster, Gunslinger, dan Royal Guard. Pemain bisa berganti gaya secara real time, memungkinkan kombinasi serangan yang tak terbatas. Dante juga memiliki banyak senjata ikonik seperti:

  • Rebellion dan Sparda (pedang legendaris),
  • Balrog (sarung tangan dan sepatu api),
  • Cavaliere (motor yang bisa dibagi dua menjadi senjata gergaji).

Kombinasi serangan, kecepatan, dan gaya visual membuat setiap pertempuran terasa seperti pertunjukan seni bela diri di dunia iblis.


Grafis dan Presentasi Visual

Dengan dukungan RE Engine, Devil May Cry 5 menghadirkan detail visual yang luar biasa. Setiap ekspresi wajah, gerakan pakaian, dan percikan darah terasa realistis. Capcom menggunakan teknik photogrammetry, yaitu pemindaian wajah aktor nyata untuk menciptakan model karakter. Hasilnya, Dante, Nero, dan bahkan karakter pendukung seperti Nico dan Lady tampil dengan kualitas sinematik yang menakjubkan.

Pencahayaan dan efek partikel juga sangat memukau. Saat Dante melepaskan Devil Trigger, aura iblis yang menyala di tubuhnya terlihat hidup. Kota Red Grave dipenuhi detail arsitektur bergaya gotik modern dengan atmosfer yang suram namun memesona.


Musik dan Suara: Irama yang Membakar Semangat

Musik dalam Devil May Cry 5 menjadi elemen penting yang meningkatkan intensitas pertempuran. Lagu tema seperti “Devil Trigger” yang dibawakan oleh Ali Edwards menjadi sangat populer di kalangan penggemar. Lagu ini mencerminkan semangat Nero yang penuh kemarahan dan tekad untuk melawan takdirnya.

Setiap karakter memiliki tema musik unik:

  • Nero: “Devil Trigger”
  • V: “Crimson Cloud”
  • Dante: “Subhuman”

Selain musik, pengisi suara (voice actor) juga berperan besar dalam menghidupkan karakter. Reuben Langdon kembali sebagai Dante, Johnny Yong Bosch mengisi suara Nero, dan Brian Hanford memerankan V. Interaksi antar-karakter penuh humor, sindiran, dan momen emosional yang memperkaya pengalaman bermain.


Mode dan Fitur Tambahan

Devil May Cry 5 juga menawarkan berbagai fitur menarik di luar mode cerita utama:

  • The Void: tempat latihan untuk menguji kombinasi serangan dan senjata.
  • Bloody Palace: mode bertahan hidup yang mengharuskan pemain menaklukkan puluhan lantai musuh dengan kesulitan meningkat.
  • Photo Mode: memungkinkan pemain menangkap momen aksi dengan sudut kamera sinematik.

Dalam versi Special Edition, Capcom menambahkan karakter Vergil sebagai karakter yang dapat dimainkan, lengkap dengan gaya bertarung khas menggunakan pedang Yamato dan kemampuan Concentration Gauge. Mode ini juga menambahkan Ray Tracing, peningkatan frame rate, dan tingkat kesulitan baru seperti Legendary Dark Knight, di mana pemain melawan ratusan musuh sekaligus.


Tema dan Pesan Cerita

Meski dibungkus dengan aksi spektakuler, Devil May Cry 5 memiliki tema emosional yang dalam — tentang keluarga, penebusan, dan identitas. Pertarungan antara Dante dan Vergil bukan lagi sekadar duel kekuatan, tetapi juga refleksi konflik batin manusia yang terbelah antara sisi baik dan buruk.

Nero, yang awalnya hanya ingin membalas dendam, akhirnya menemukan jati dirinya sebagai penerus sejati keluarga Sparda. Dalam momen klimaks, ia menolak kedua pamannya berduel hingga mati, menunjukkan bahwa ia bukan hanya pewaris kekuatan iblis, tapi juga hati manusia yang penuh empati. Kalimatnya, “I’m not your puppet anymore”, menjadi simbol kebebasan dari takdir kelam keluarganya.


Penerimaan dan Penghargaan

Setelah dirilis, Devil May Cry 5 mendapatkan sambutan luar biasa dari para kritikus dan pemain. Game ini mendapat skor 91/100 di Metacritic, dan banyak yang menyebutnya sebagai “kembalinya kejayaan genre aksi stylish.”

Beberapa penghargaan yang diraih antara lain:

  • The Game Awards 2019: Nominasi Best Action Game (dan menang)
  • Golden Joystick Awards: Best Visual Design
  • Famitsu Awards: Excellence Prize

Banyak pengulas memuji keseimbangan antara gameplay klasik dan inovasi modern. Grafis memukau, animasi halus, serta kedalaman sistem pertarungan membuat Devil May Cry 5 menjadi standar emas baru untuk game aksi.


Pengaruh terhadap Industri Game

Devil May Cry 5 tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga memberi pengaruh besar terhadap genre aksi modern. Banyak game setelahnya, seperti Bayonetta 3 atau Hi-Fi Rush, mengambil inspirasi dari sistem combo bergaya dan ritme musiknya.

Capcom pun menunjukkan bahwa mereka masih menjadi pionir dalam menghadirkan pengalaman aksi berkualitas tinggi. Dengan memanfaatkan teknologi baru tanpa mengorbankan identitas klasik, mereka berhasil mempertemukan dua generasi gamer — pemain lama yang setia sejak era PS2 dan pemain baru yang baru mengenal dunia DMC.


Kesimpulan

Devil May Cry 5 adalah puncak dari dua dekade evolusi seri Devil May Cry. Ia bukan hanya sekadar game aksi, melainkan sebuah mahakarya yang memadukan gaya, emosi, dan teknologi dengan sempurna. Dari karakter-karakter karismatik, pertarungan cepat dan memukau, hingga narasi penuh makna tentang keluarga dan penebusan, semuanya disajikan dengan standar tertinggi.

Dengan versi Special Edition yang menambah lapisan baru pada gameplay dan visual, Devil May Cry 5 tetap relevan hingga kini — menjadi bukti bahwa aksi stylish dan kisah emosional bisa berdampingan dalam satu paket yang luar biasa.

Pada akhirnya, game ini tidak hanya menjawab kerinduan penggemar lama, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan seri Devil May Cry. Bagi siapa pun yang mencintai aksi cepat, desain karakter ikonik, dan cerita epik antara manusia dan iblis, Devil May Cry 5 adalah pengalaman yang wajib dimainkan — sebuah mahakarya sejati dari Capcom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *