Seputar Dunia Game

Zoochosis adalah game horror survival yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Clapperheads. Game ini pertama kali diumumkan pada 16 Januari 2024, dan resmi dirilis untuk Windows pada 30 September 2024.

Konsepnya langsung menarik perhatian karena pemain berperan sebagai penjaga kebun binatang yang harus meneliti, membuat vaksin, dan menyembuhkan hewan-hewan yang bermutasi menjadi makhluk mengerikan. Gameplay-nya memadukan elemen eksplorasi, tekanan psikologis, dan rasa takut yang terus meningkat seiring malam berganti.

Setelah versi PC sukses menarik perhatian komunitas horror indie, Zoochosis kemudian dirilis untuk PlayStation 4 dan PlayStation 5 pada 25 Agustus 2025, dan dijadwalkan hadir di Xbox One serta Xbox Series X/S pada 24 Oktober 2025.

Gameplay

Di Zoochosis, pemain berperan sebagai Paul, seorang penjaga kebun binatang yang baru saja memulai shift malam pertamanya — dan semuanya langsung berubah menjadi mimpi buruk. Saat ia berpatroli di area kebun binatang, Paul menyadari bahwa hewan-hewan di sana mulai bermutasi secara mengerikan — dari jerapah, zebra, gajah, hingga gorila dan penguin. Tubuh mereka berubah bentuk, bergerak tak wajar, dan menunjukkan tanda-tanda sesuatu yang jauh dari alamiah.

Tugas pemain adalah meneliti penyebab mutasi, mengembangkan vaksin, dan mencoba menyelamatkan hewan-hewan tersebut, sambil perlahan mengungkap misteri di balik epidemi yang menyeramkan itu. Namun setiap keputusan membawa konsekuensi — hewan mana yang diselamatkan atau dibiarkan akan memengaruhi akhir cerita, menciptakan beberapa kemungkinan ending yang berbeda.

Gameplay-nya dimainkan dari sudut pandang bodycam (kamera tubuh), memberikan sensasi realisme yang intens dan claustrophobic, membuat pemain merasa benar-benar berada di tengah kekacauan kebun binatang yang gelap dan berbahaya.

Merencanakan

Berlatar pada 8 September 1993, kisah Zoochosis mengikuti Paul Connelly, seorang pria yang sedang berada di titik terendah hidupnya. Tertekan karena gagal menafkahi istri dan anaknya, ia menerima pekerjaan sebagai penjaga baru di Kebun Binatang Pine Valley — tempat yang terlihat biasa dari luar, tapi ternyata menyimpan sesuatu yang jauh lebih gelap.

Di hari pertamanya, Paul menerima instruksi dari atasannya, Oliver Metzger, untuk menjaga dan memantau hewan-hewan yang “sakit”. Namun tak butuh waktu lama sampai ia menyadari bahwa penyakit yang dimaksud adalah hasil dari parasit aneh yang perlahan mengubah hewan menjadi monster grotesque. Dalam kebingungan dan ketakutan, Paul mengetahui bahwa Oliver diam-diam menyuntikkan parasit ke dalam tubuhnya sendiri, dengan dalih agar Paul kebal terhadap serangan makhluk-makhluk itu. Tapi kenyataannya, suntikan itu juga membuat tubuh Paul perlahan terinfeksi dan berubah.

Saat mencari jawaban, Paul bertemu dengan seorang jurnalis bernama Sarah Watkins, yang sedang menyelidiki aktivitas mencurigakan di Pine Valley. Bersama, mereka menemukan bahwa kebun binatang tersebut bukan tempat umum, melainkan fasilitas penelitian rahasia pemerintah yang menampung “Induk” — sumber utama parasit. Oliver ternyata sengaja memancing para penjaga untuk menjadi inang percobaan, karena Induk hanya bisa bertahan hidup dengan memangsa makhluk yang sudah terinfeksi.

Sarah kemudian menemukan cara untuk melawan balik: sintesis racun dari darah parasit betina yang dapat membunuh Induk sekaligus memusnahkan seluruh jaringan parasit di tubuh para korban.
Namun, nasib Paul dan Sarah bergantung pada pilihan pemain.

  • Dalam beberapa akhir, Paul sepenuhnya kehilangan kendali, berubah menjadi monster, dan menyerang siapa pun di sekitarnya.
  • Di akhir yang paling baik, Paul berhasil menyelamatkan semua hewan yang terinfeksi, membantu Sarah menciptakan racun, dan menyingkirkan Oliver sebelum mereka menghancurkan Induk.

Setelah malam panjang yang brutal itu, Paul selamat — meninggalkan Pine Valley dengan mobil Oliver, sementara Sarah membeberkan ke publik seluruh eksperimen gelap yang tersembunyi di balik kebun binatang yang tampak damai itu.

Penerimaan

Sejak pertama kali diumumkan, Zoochosis langsung menarik perhatian berkat konsep horor yang nyeleneh tapi segar — menggabungkan suasana tegang khas film The Thing dengan latar yang tidak biasa: sebuah kebun binatang penuh hewan bermutasi.

Banyak media game besar memberi sorotan positif pada idenya. Edwin Evans-Thirwell dari Rock Paper Shotgun menyebut Zoochosis sebagai “penghormatan modern untuk The Thing”, sementara PCGamesN menggambarkannya seperti “Resident Evil bertemu Planet Zoo”. Dari sisi horor, Dread Central memuji atmosfernya yang “gelap, lembap, dan membuat pemain terus waspada.”

Secara umum, Zoochosis dipuji karena ide orisinalnya dan nuansa bodycam yang realistis, meskipun sebagian pemain menilai pacing-nya agak lambat dan gameplay-nya lebih fokus pada ketegangan daripada aksi.

Penutup

Zoochosis berhasil menonjol bukan karena jump scare murahan, tapi lewat ketegangan psikologis dan suasana yang bikin tidak nyaman dari awal sampai akhir. Dengan pendekatan visual bodycam yang intens, kisah suram tentang eksperimen manusia, dan atmosfer kebun binatang yang berubah jadi neraka, game ini menghadirkan pengalaman horor yang berbeda dari kebanyakan judul modern.

Meski bukan game besar dengan bujet raksasa, Zoochosis menunjukkan bagaimana ide gila dan keberanian bermain di area yang “tidak aman” bisa menghasilkan sesuatu yang segar dan membekas. Ia bukan sekadar game horor — tapi juga komentar gelap tentang obsesi manusia untuk mengendalikan alam, dan harga yang harus dibayar karenanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *