Grounded: Petualangan Mikro di Halaman Belakang yang Penuh Bahaya
Bayangkan jika suatu hari kamu tiba-tiba mengecil menjadi seukuran semut, terjebak di halaman belakang rumah yang kini tampak seperti hutan raksasa penuh bahaya. Itulah premis utama dari Grounded, game survival besutan Obsidian Entertainment yang membawa konsep unik dan segar dalam dunia permainan bertahan hidup. Dirilis secara penuh pada tahun 2022 setelah sempat berada dalam tahap akses awal, Grounded berhasil menarik perhatian gamer berkat perpaduan elemen eksplorasi, crafting, dan kerja sama yang menegangkan sekaligus menyenangkan.
Kisah di Balik Dunia Miniatur
Dalam Grounded, pemain berperan sebagai salah satu dari empat remaja — Max, Willow, Pete, atau Hoops — yang secara misterius menyusut hingga seukuran serangga. Mereka terdampar di halaman belakang rumah yang kini berubah menjadi ekosistem raksasa, di mana semut terlihat seperti monster besar dan laba-laba menjadi predator mematikan. Tujuan utama pemain adalah bertahan hidup, mencari sumber daya, membangun tempat berlindung, dan menemukan cara untuk kembali ke ukuran semula.
Meski sekilas terlihat ringan, Grounded memiliki narasi misterius yang perlahan terungkap seiring pemain menjelajahi dunia. Melalui rekaman audio, laboratorium tersembunyi, dan eksperimen ilmiah yang gagal, pemain akan menemukan bahwa ada proyek rahasia di balik perubahan ukuran ini. Unsur cerita ini membuat Grounded tak hanya sekadar game survival, tapi juga petualangan dengan intrik ilmiah yang menarik.
Eksplorasi Dunia Serangga
Salah satu daya tarik terbesar Grounded adalah dunianya yang unik dan penuh detail. Halaman belakang rumah yang sederhana berubah menjadi medan eksplorasi yang menantang. Terdapat berbagai bioma, seperti taman bunga yang indah namun berbahaya, area kolam yang dipenuhi serangga air, hingga wilayah gurun kering di sekitar pasir tempat anak-anak bermain. Setiap lokasi menyimpan rahasia, sumber daya langka, dan musuh yang berbeda.

Yang membuat eksplorasi semakin menarik adalah perspektif pemain yang kecil. Sesuatu yang biasa, seperti selembar daun atau sedotan plastik, kini tampak seperti struktur raksasa. Pemain harus beradaptasi dengan ukuran baru ini — menjadikan rumput sebagai dinding benteng, atau memanjat batu kerikil seperti mendaki gunung. Dunia Grounded terasa hidup berkat interaksi antar-serangga yang realistis: semut bekerja berkoloni, laba-laba berpatroli di malam hari, dan capung beterbangan di atas air.

Sistem Bertahan Hidup dan Crafting yang Dalam
Sebagai game survival, Grounded menghadirkan sistem bertahan hidup yang cukup kompleks namun tetap ramah bagi pemain baru. Pemain harus memperhatikan kebutuhan dasar seperti lapar dan haus, mengumpulkan bahan makanan, serta mencari air bersih. Berbagai material dari alam dapat dikumpulkan untuk membuat peralatan, senjata, dan perlengkapan pelindung.

Salah satu aspek paling seru adalah sistem crafting. Dari rumput dan serat tanaman, pemain bisa membuat dinding, tempat tidur, armor, bahkan senjata dari bagian tubuh serangga yang telah dikalahkan. Setiap serangga memiliki bagian unik yang bisa dijadikan bahan crafting — seperti taring laba-laba untuk membuat senjata tajam atau sayap nyamuk untuk item mobilitas.
Selain itu, pemain dapat membangun markas sebagai tempat perlindungan dari bahaya malam. Desain bangunan benar-benar bebas, memungkinkan kreativitas tanpa batas. Sebagian pemain bahkan membangun benteng raksasa di atas daun, atau rumah terapung di atas air.
Pertarungan dan Musuh yang Menegangkan
Di dunia kecil ini, bahaya bisa datang dari mana saja. Laba-laba menjadi musuh paling menakutkan, dengan ukuran dan kecepatan yang mengintimidasi. Namun, pemain juga harus mewaspadai serangga lain seperti lebah, kutu, atau kumbang bombardier yang mampu menyemburkan cairan panas. Setiap musuh memiliki pola serangan dan kelemahan yang berbeda, menuntut pemain untuk berstrategi dan menyiapkan perlengkapan yang sesuai.
Pertarungan dalam Grounded bersifat real-time dan membutuhkan refleks cepat. Senjata jarak dekat seperti tombak dan palu efektif untuk pertempuran langsung, sementara busur dan bom dapat digunakan untuk menyerang dari jauh. Selain bertarung, pemain juga bisa memanfaatkan jebakan atau memancing musuh ke perangkap alami.

Bagi pemain yang takut dengan laba-laba, Grounded bahkan menyediakan Arachnophobia Mode — fitur yang memungkinkan bentuk laba-laba disederhanakan agar tidak terlalu menyeramkan. Ini menunjukkan perhatian developer terhadap kenyamanan semua jenis pemain.

Kerja Sama dan Mode Multiplayer
Meskipun bisa dimainkan sendirian, Grounded benar-benar bersinar saat dimainkan dalam mode multiplayer co-op. Hingga empat pemain dapat bergabung dalam satu dunia, bekerja sama untuk membangun markas, berburu serangga, dan menjelajahi area baru. Koordinasi dan pembagian tugas menjadi kunci: satu pemain bisa fokus mencari makanan, sementara yang lain menambang sumber daya atau menjelajahi laboratorium rahasia.


Kebersamaan ini menjadikan Grounded bukan sekadar game survival, melainkan pengalaman sosial yang seru. Momen panik saat diserang laba-laba raksasa, atau tawa saat seluruh tim gagal melompat ke daun, menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Visual dan Suara yang Memikat

Dari sisi grafis, Grounded menampilkan visual penuh warna dengan detail luar biasa. Cahaya matahari yang menembus dedaunan, embun yang berkilau di pagi hari, hingga bayangan rumput yang bergoyang tertiup angin, semuanya menciptakan suasana alami yang memukau. Efek suara juga memegang peranan penting — dengungan serangga, derap langkah di atas daun, hingga suara gemuruh hujan yang terdengar seperti badai besar bagi karakter kecil.

Kesimpulan: Dunia Kecil, Petualangan Besar
Grounded berhasil membuktikan bahwa ide sederhana bisa menghasilkan pengalaman bermain yang luar biasa. Dengan konsep “dunia kecil yang terasa besar,” game ini menghadirkan perpaduan sempurna antara eksplorasi, survival, dan kerja sama. Baik dimainkan sendiri maupun bersama teman, Grounded menawarkan sensasi bertahan hidup yang unik, menegangkan, dan sekaligus menghibur.

Di balik rumput yang menjulang dan serangga yang menakutkan, tersembunyi kisah tentang keberanian, penemuan, dan kerja sama. Grounded bukan hanya soal bertahan hidup di halaman belakang — tapi juga tentang bagaimana manusia bisa menemukan arti petualangan bahkan di tempat yang paling tidak terduga.

